Bagikan:

JAKARTA – Merek-merek otomotif asal China semakin agresif meramaikan pasar Indonesia, tak hanya dengan menjual mobil impor, tetapi juga merencanakan pembangunan pabrik perakitan di dalam negeri.

Salah satu yang siap mengambil langkah ini adalah Aion, yang tengah merencanakan untuk merakit mobil listriknya secara lokal di Cikampek, Jawa Barat, mulai tahun depan (2025). Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Aion, Andry Ciu.

"Perakitan akan dimulai awal tahun depan. Harapannya, proses assembly lokal ini dapat dipercepat," ujar Andry saat ditemui di Bandung, belum lama ini.

Tak hanya fokus pada perakitan mobil, Aion juga memiliki rencana besar untuk memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Beberapa produsen, seperti Wuling, sudah lebih dulu mengambil langkah serupa, dengan produksi baterai yang dijadwalkan mulai akhir 2024.

“Kami memiliki pabrik baterai sendiri dengan teknologi yang berbeda dari merek lain. Namun, soal rencana produksi baterai di Indonesia, kita lihat saja nanti, masih butuh waktu,” tambah Andry.

Aion sendiri berkomitmen membangun pabrik perakitan dengan kapasitas awal 30.000 unit per tahun, yang masih dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan. Selain untuk pasar lokal, produksi di pabrik ini juga direncanakan untuk memenuhi permintaan ekspor.

“Dengan kapasitas yang ada saat ini, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia, dan ada kemungkinan untuk ekspor juga,” jelas Andry.

Saat ini, Aion telah memperkenalkan tiga model unggulannya di Indonesia, yakni Aion Y Plus, yang telah diuji coba di rute Jakarta-Bandung-Jakarta, serta ES dan Hypetech HT. Langkah ini menunjukkan keseriusan Aion dalam memperluas kehadirannya di segmen kendaraan listrik di Indonesia.