Bagikan:

JAKARTA – Kia bersiap memperluas lini kendaraan listriknya dengan menghadirkan city car entry-level dan beberapa model terbaru yang tengah dipertimbangkan. Merek otomotif asal Korea Selatan ini semakin serius dalam menggarap pasar EV dengan telah mendaftarkan merek dagang untuk rentang EV1 hingga EV9, yang beberapa di antaranya masih menunggu waktu peluncuran.

Menurut President Kia, Ho-sung Song, model seperti EV3 diproyeksikan sebagai pengganti city car ikonis Kia, Picanto, dalam jangka panjang. Upaya ini menjadi langkah penting Kia dalam menekan biaya teknologi EV agar lebih terjangkau bagi konsumen.

7

Namun, Song mengakui bahwa menghadirkan city car EV dengan harga kompetitif masih menjadi tantangan besar. Ia berharap model masa depan Kia dapat dipasarkan dengan harga sekitar 30.000 euro (Rp511,9 juta) atau bahkan turun hingga 25.000 euro (Rp426,5 juta).

"Inilah yang sedang kami persiapkan untuk pelanggan kami," ujar Song dalam wawancara dengan Autocar, dikutip Rabu, 18 September.

"Kami optimis dapat menawarkan EV di bawah 25.000 euro, dan mungkin bisa mendekati 20.000 euro. Namun, itu tidak akan terjadi dalam dua tahun ke depan," tambahnya.

Selain itu, Kia juga berencana mengonversi beberapa model yang sudah ada menjadi versi listrik sepenuhnya, salah satunya adalah sedan sporty Stinger. Meskipun masih dalam tahap pertimbangan, Song optimis bahwa rencana ini sangat mungkin terealisasi.

"Kami sedang melakukan studi terkait hal ini," ungkapnya.

Transformasi Stinger menjadi EV bukanlah sesuatu yang mustahil, mengingat Kia sudah memiliki platform E-GMP yang fleksibel dan cocok untuk era elektrifikasi. Platform ini telah sukses digunakan untuk model seperti EV6 dan EV9. Jika Stinger dibangun dengan platform tersebut, bukan hal mengejutkan jika mobil ini akan hadir dengan penggerak semua roda (AWD) dan motor listrik ganda yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 600 dk.