Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru saja mengambil langkah besar menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dengan meluncurkan standar emisi baru yang revolusioner untuk kendaraan. 

Aturan ini, yang diklaim sebagai yang terkuat dalam sejarah AS, akan mendorong transisi industri otomotif ke kendaraan listrik (EV) dengan cepat.

Aturan emisi baru EPA (Environmental Protection Agency) menandakan era baru dalam industri otomotif. Dengan mendorong produksi EV dan PHEV, langkah ini membantu memerangi perubahan iklim dan memberikan konsumen pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Melansir Reuters dan The New York Times, 22 Maret, standar baru ini, yang berlaku untuk kendaraan yang diproduksi antara tahun 2027 dan 2032, menargetkan pengurangan emisi karbon lebih dari 7 miliar ton. Sebuah pencapaian signifikan dalam memerangi perubahan iklim.

Meskipun bertujuan untuk mendorong produksi EV, aturan ini tidak melarang mobil bensin. Pabrikan mobil masih memiliki kebebasan untuk memproduksi kendaraan ICE, asalkan mereka memenuhi batas emisi yang ketat.

PHEV Menjadi Jembatan Menuju Masa Depan EV

Salah satu poin penting dalam aturan baru ini adalah fleksibilitas yang diberikan kepada pabrikan mobil. Mereka dapat memanfaatkan kendaraan hybrid plug-in (PHEV) sebagai solusi transisi untuk memenuhi standar emisi. PHEV menawarkan kombinasi mesin bensin dan elektrik, memberikan konsumen pilihan yang lebih beragam.

Bagi pembeli mobil di AS, perubahan ini diyakini mungkin tidak terasa dalam waktu dekat. Konsumen tidak akan dipaksa untuk membeli EV, dan mobil bensin konsumen juga tidak akan disita. Namun, dalam beberapa tahun ke depan, dengan aturan ini jelas akan melihat lebih banyak pilihan PHEV di dealer. Hal ini memungkinkan transisi yang lebih lancar menuju era EV, tanpa mengganggu pilihan konsumen.