JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kerja sama di bidang manufaktur melalui langkah-langkah strategis dan pelaksanaan atas komitmen yang telah dibuat.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan salah satu agenda yang menjadi fokus kedua negara adalah penyelesaian protokol perubahan atas perjanjian ekonomi Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).
“Komitmen ini nantinya akan diumumkan oleh kedua kepala negara saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 di Bali,” ujar dia dalam keterangan resmi dikutip Jumat, 9 September.
Menurut Menperin, dengan adanya penguatan komitmen ini maka akan membuka akses lebih luas dan menawarkan offer yang lebih substantif pada kaitannya dengan perundingan trade in goods produk manufaktur.
“Harapannya ini akan menjadi win-win solution bagi kedua belah pihak,” tegas dia.
Adapun, beberapa isu yang masih dirundingkan dalam kerja sama IJ-EPA antara lain tentang perdagangan barang, jasa, kerjasama ekonomi, pergerakan orang perseorangan (MNP), dan aturan asal usul (Rule of Origin).
Kemudian, terdapat juga isu terkait industri, implementasi New MIDEC dan improved offer atas produk baja.
BACA JUGA:
Sementara itu, pada agenda Presidensi G20, Indonesia mengharapkan dukungan dari Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) untuk keberlanjutan inklusi industri dalam pembahasan pada forum G20.
Dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia 2022, pemerintah Indonesia mengusulkan inklusi industri dalam pembahasan dan mengharapkan pembahasan isu-isu industri tersebut dapat dilakukan berkelanjutan pada Presidensi berikutnya.
Selain itu, Indonesia mengharapkan dukungan dari Jepang untuk percepatan pencapaian zero emission melalui kerja sama teknologi inovatif seperti teknologi hidrogen dan amonia.
"Kita juga ingin dukungan pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan," katanya.
Menperin mengapresiasi komitmen perusahaan-perusahaan otomotif Jepang yang terus meningkatkan investasinya di Indonesia, seperti Mitsubishi yang berkomitmen menaikkan investasi untuk model-baru termasuk jenis hybrid serta kendaraan listrik.