Pentingnya Rating Uji Tabrak Mobil dan Hubungannya dengan Penjualan Mobil Baru di Eropa
Uji tabrak mobil oleh Euro NCAP. (Dok. Euro NCAP)

Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pendorong larisnya sebuah mobil baru di Eropa adalah nilai uji tabrak yang bagus atau memiliki rating bintang lima. 

Euro NCAP, lembaga pengujian keselamatan kendaraan Eropa, menyebut mengalami penurunan signifikan dalam jumlah mobil yang dievaluasi pada tahun 2023. Jumlah mobil yang dievaluasi turun drastis dari 73 jenis mobil pada tahun 2022 menjadi hanya 18 jenis pada tahun 2023.

Menurut juru bicara Euro NCAP, dilansir dari Autocar, 15 Februari, penurunan ini sebagian disebabkan oleh produsen mobil yang berusaha mendapatkan rating sebelum regulasi pengujian yang lebih ketat diterapkan pada tahun 2023.

"Pada tahun 2022, produsen mobil berlomba-lomba untuk mendapatkan rating sebelum skema pengujian berubah pada tahun 2023 dengan diperkenalkannya pengujian baru yang lebih menantang," ungkap juru bicara yang tak mau disebutkan namanya tersebut.

Diketahui, pengaruh sistem rating Euro NCAP tidak hanya terbatas pada penjualan mobil baru, tetapi juga memengaruhi kelompok asuransi mobil. Hal ini membuat pengujian baru menjadi faktor penting dalam menentukan siklus produk dan tanggal peluncuran, dengan produsen mobil menetapkan target peringkat bintang mereka sejak awal terhadap versi protokol tertentu.

Setelah menetapkan target, produsen mobil dihadapkan pada tekanan untuk segera memproduksi mobil agar memenuhi target rating tersebut. Oleh karena itu, penurunan jumlah mobil yang dinilai Euro NCAP pada tahun 2023 tidak mengejutkan.

"Produsen sering membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan lima bintang," jelas juru bicara tersebut.

 "Kami telah melihat fluktuasi dalam jumlah pengujian kami selama dekade terakhir," tambahnya.

Perubahan tes akibat regulasi pengujian yang lebih ketat pada 2023 bukan satu-satunya alasan penurunan jumlah mobil yang dinilai pada tahun 2023. Produsen mobil juga sedang dalam proses transisi, memperpanjang umur beberapa mobil bermesin pembakaran (ICE) yang sudah ada sambil memberikan diri mereka ruang untuk mengembangkan mobil listrik baru.

Sebagai hasilnya, Euro NCAP telah menilai banyak varian mesin dari model ICE dalam beberapa tahun terakhir, tren yang mulai melambat seiring dengan munculnya mobil listrik baru.

Selain itu, perbedaan jumlah mobil yang dinilai Euro NCAP pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2023 diperbesar tidak hanya oleh produsen mobil yang berusaha memenuhi protokol tes baru, tetapi juga oleh pandemi Covid-19, yang menyebabkan kekurangan chip dan penundaan peluncuran model baru.

"Dengan pandemi yang sekarang menjadi kenangan dan tes baru yang sudah diterapkan, Euro NCAP berharap dapat menilai setidaknya 40 mobil pada tahun 2024 dan mungkin lebih pada tahun 2025 menjelang diperkenalkannya tes baru pada tahun 2026,” pungkas juru bicara tersebut.