JAKARTA - Pergerakan industri otomotif secara global berlangsung cepat dengan maraknya pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) yang semakin tinggi. Tahun 2026 menurut laporan analisis S&P Global Mobility akan menjadi momen krusial bagi percepatan adopsi segmen kendaraan ramah lingkungan ini untuk masa depan.
Menurut laporan S&P Global Mobility, yang diakses Senin, 18 Desember, pada tahun 2030 dari proyeksi yang ada lebih dari satu dari empat mobil berpenumpang baru yang terjual adalah EV. Banyak produsen kendaraan besar di seluruh dunia juga telah mengisyaratkan berakhirnya era mesin pembakaran internal (ICE) seiring dengan semakin meningkatnya transisi kendaraan tanpa emisi.
Diperkirakan, beberapa produsen otomotif terkemuka akan menyumbang lebih dari 70 persen produksi EV secara global pada 2030 mendatang. Angka tersebut lebih banyak dari 2022, di mana segmen ini menyumbang hanya 10 persen.
Dalam segmen Battery Electric Vehicle (BEV), gebrakan pasar ini akan terus berlanjut pada tahun depan. Diperkirakan bahwa mobil listrik tersebut akan menyumbang 16,2 persen dari keseluruhan kendaraan penumpang global pada 2024.
Sementara itu, penjualan di AS diperkirakan akan naik 2 persen menjadi 15,9 juta unit dengan pasar Battery Electric Vehicle (BEV) akan meningkat dengan cepat. Terlebih lagi, akan ada hampir 100 model BEV yang dijual di Negeri Paman Sam menjelang akhir tahun.
Selain itu, penjualan mobil ringan akan melonjak 4,2 persen atau menjadi 26,4 juta unit di China dengan penjualan kendaraan energi baru yang dijual di seluruh negeri diperkirakan akan meningkat hingga 44 persen dari total penjualan keseluruhan, demikian data dari Carscoops 17 Desember, yang juga mengutip laporan S&P Global Mobility.
BACA JUGA:
Namun di satu sisi, meski transisi tersebut berlangsung cepat, para pengguna kendaraan masih dibayangi rasa kekhawatiran mengenai daya jangkauan, khususnya bagi konsumen yang ingin melakukan perjalanan jauh. Lebih lanjut, animo masyarakat mengenai pasar EV masih belum mengalahkan segmen kendaraan bermesin Internal Combustion Engine (ICE). Solusinya memerlukan upaya bersama antara berbagai pihak, mulai dari otomotif, utilitas, pemerintah, hingga perusahaan swasta.
Nah ketika semua itu sudah berkesinambungan, tren elektrifikasi kendaraan sulit untuk dibendung dan bisa saja menandai akhir dari zaman kendaraan ICE.