JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Toyota meluncurkan Hilux Hybrid 48V terbaru sebagai kendaraan rendah emisi. Mengusung mesin diesel 2,8 liter turbocharged yang digabung dengan baterai lithium-ion 48V mild-hybrid yang dikembangkan sendiri oleh pabrikan. Meskipun demikian, Toyota masih terus mengembangkan kendaraan ramah lingkungan yang tangguh.
Dalam rangka mewujudkan pendekatan ‘multi-jalur’ menuju netralitas karbon, pabrikan berencana untuk menyajikan berbagai jenis kendaraan seperti hybrid, EV, dan Fuel-Cell Hydrogen di masa depan. Hilux EV berpotensi menjadi versi produksi di masa mendatang.
Menurut Emmanuel Beaune, Kepala Toyota Motor Europe Light Commercial Vehicle, pihaknya sedang melakukan pengujian dan investigasi agar produk tersebut dapat diwujudkan.
“Jadi, masih terlalu dini untuk mengomentari Hilux listrik saat ini. Ada beberapa investigasi, tapi saya tidak bisa mengatakan lebih banyak,” ujarnya dilansir dari Top Gear, Selasa, 12 Desember.
Beaune menambahkan bahwa saat ini, 30 persen dari penjualan mobil Toyota di Eropa diisi oleh segmen pikap, dan konsumen menunjukkan minat bila mobil jenis ini dihadirkan dalam bentuk Battery Electric Vehicle (BEV).
“Katakanlah ada beberapa permintaan di sana. Itu sebabnya kami belajar dengan TMC (Toyota Motor Corporation) di Jepang untuk mengusulkan solusi yang tepat,” tambah Beaune.
BACA JUGA:
Sebelumnya, konsep Hilux Revo BEV telah ditampilkan di Thailand pada Desember tahun lalu. Model ini dipajang sebagai langkah komitmen perusahaan untuk menghadirkan lebih banyak opsi kendaraan ramah lingkungan.
Tak hanya terpaku pada beberapa teknologi, pabrikan asal Jepang ini juga turut menghadirkan Hilux bertenaga bahan bakar hidrogen dalam bentuk prototipe. Pikap tersebut dikembangkan di pabrik Burnaston milik Toyota di Inggris, dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Inggris.