Kaleidoskop 2023: 5 Peristiwa Penting di Dunia Otomotif Dalam dan Luar Negeri
Cruise Origin, mobil otonom hasil kerja sama Honda Motor Co., dengan Cruise dan General Motors Company (GM) akan beroperasi di Jepang pada awal 2026. (Dok. GM)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah gebrakan inovatif dan dinamika yang mengguncang dunia otomotif pada tahun 2023, peristiwa penting pun turut menyemarakkan panggung mobilitas global dan dalam negeri, semua membuka babak baru dalam evolusi teknologi dan tren terkini di industri ini.

Berikut adalah lima peristiwa penting dari sekian banyaknya peristiwa yang terjadi di dunia otomotif dalam dan luar negeri pada tahun 2023 versi VOI:

1. Vinfast Menjadi Merek Mobil Paling Berharga Ketiga di Dunia

8
Pabrik Vinfast menjadi salah satu pabrik kendaraan terbesar di ASEAN. (Dok. Vinfast)

Vinfast, merek mobil asal Vietnam, menjadi merek mobil paling berharga ketiga di dunia pada tahun 2023 tepatnya pada bulan Agustus. Nilai saham Vinfast mencapai 20 miliar dolar AS, setelah Tesla dan Toyota. Keberhasilan Vinfast ini menunjukkan bahwa industri otomotif Vietnam sedang berkembang pesat. Namun keberhasilan VinFast justru menjadi kontroversi di mana banyak yang menilai saham VinFast dinilai belum teruji sehingga belum layak disandingkan dengan merek-merek papan atas lain.

2. Meluasnya Teknologi Battery Swap untuk Mobil Listrik

7
Nio memperkenalkan teknologi battery swap generasi ketiga di Eropa di tahun ini. (Dok. Nio)

Tahun 2023 perkembangan signifikan terjadi dalam teknologi battery swap untuk mobil listrik di mana baterai mobil listrik yang habis dapat ditukar dengan baterai yang terisi penuh dalam waktu singkat. Langkah ini jadi jawaban paling masuk akal untuk mengatasi masalah keterbatasan jarak tempuh dan lama waktu pengisian pada mobil listrik. Sejumlah perusahaan, seperti Nio dan CATL dari China dan Ample di AS, telah mulai mengimplementasikan teknologi ini secara global. Keberhasilan Nio, terutama di pasar China, mendorong mereka untuk mengadakan ekspansi besar-besaran ke pasar Eropa.

3. Presiden Joko Widodo Revisi Perpres Kendaraan Listrik

8
Presiden Joko Widodo menjajal motor Gesits. (Dok. Gesits Motor)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 yang ditandatangani pada 8 Desember 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Peraturan ini memberikan kelonggaran terkait tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bagi pabrikan kendaraan listrik. Di mana target pencapaian target TKDN mundur dari sebelumnya. Dan juga memberikan insentif kepada beberapa perusahaan otomotif untuk mengimpor kendaraan listrik berbasis baterai dari luar negeri dalam wujud Completely Built Up atau CBU.

4. Produsen Mobil Mulai Uji Coba Serius Fitur Teknologi Otonom

9
Setelah selesai uji coba tahun ini, mulai Maret 2024 BMW Seri 7 akan dilengkapi sistem Otonom level 3. (Dok. BMW)

Beberapa pabrikan otomotif yang telah membekali mobilnya dengan fitur alat bantu pengemudi self driving/otonom mulai General Motors, Ford, Mercedes-Benz hingga BMW telah melakukan uji coba serius fitur ini. Sementara, baru tiga bulan dapat izin beroperasi di San Francisco, AS, layanan layanan taksi otonom Cruise milik General Motors ditangguhkan izin operasinya pada bulan Oktober 2023 setelah insiden tabrakan dengan pejalan kaki.

5. Hyundai Motor Group Investasi Sebesar 1,5 Miliar Dolar AS di Indonesia

7
Pabrik Hyundai di Bekasi. (Dok. Hyundai)

Pada bulan Juli, Hyundai melakukan investasi sebesar 1,5 miliar dollar Amerika Serikat untuk membangun dua pabrik baterai di Indonesia yang diungkapkan langsung oleh Presiden Hyundai Motor Asia Pacific Lee Young Tack di kantor PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bekasi. Lee menyebut pabrik perakitan sistem baterai pertama sedang dibangun di Cikarang dengan nilai investasi sebesar 60 juta dolar AS (Rp 900 miliar). Kemudian, pabrik sistem baterai kedua dibangun di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut dibangun atas kerja sama Hyundai dengan LG Energy Solution Ltd dengan investasi sebesar 1 miliar dolar AS.