YOGYAKARTA – Pernahkah Anda mendengar istilah remap ECU mobil? Istilah tersebut merujuk pada kegiatan yang dilakukan untuk menambah performa kendaraan. Jika Anda berencana melakukannya, ketahui dulu bahaya remap ECU mobil dan keuntungannya.
Apa Itu Remap ECU Mobil
Electronic Control Unit (ECU) adalah komponen mobil yang berupa sirkuit elektronik. Komponen ini biasanya terdapat pada mobil modern yang digunakan sebagai pusat kontrol kelistrikan serta mengatur sistem mekanis mobil. ECU biasanya terletak di dalam kabin mobil tepatnya ada di dalam dasbor kiri.
Sebagai sebuah sirkuit elektronik, ECU biasanya memiliki program yang dapat direset dan juga disetel ulang alias remapping. Reset ECU biasa dilakukan saat Diagnostics Trouble Code (DTC) atau check engine nyala.
Sedangkan remap ECU dilakukan dengan cara melakukan kalibrasi atau penyetelan ulang demi menambah kenyamanan pengendara. Sayangnya proses ini tak bisa dilakukan sembarangan. Bahkan proses remap ECU tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, apalagi dikerjakan secara mandiri.
Bahaya Remap ECU Mobil
Remap ECU mobil tak bisa dilakukan sembarangan karena akan menimbulkan bahaya berupa kerusakan pada kendaraan baik secara sebagian maupun keseluruhan. Efek negatif yang akan terjadi jika melakukan remap ECU mobil sembarangan adalah sebagai berikut.
- Garansi Mobil Hangus
Perlu diketahui bahwa saat Anda melakukan remap ECU mobil yang masih memiliki garansi, maka siap-siap kecewa karena garansi dari pabrikan mobil akan hangus. Bahkan, pihak asuransi tidak meng-cover kerusakan yang timbul karena remap ECU. Jika garansi mobil masih ada, lakukan perbaikan di bengkel resmi yang ditunjuk untuk mendapatkan saran terbaik.
- Kerusakan ECU Mobil
Tak bisa dipungkiri bahwa ECU adalah salah satu komponen penting. Saat dilakukan remap sembarangan ECU berpotensi mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan penggantian ECU dengan yang baru.
- Umur Mesin Jadi Lebih Pendek
Skenario terburuk yang akan dialami setelah melakukan remap mobil adalah menjadikan usia mesin kendaraan jadi lebih pendek. Hal itu terjadi karena remap biasanya dilakukan untuk meningkatkan kerja mesin melebihi standar. Saat itu terjadi, mesin jadi cepat rusak.
- Tenaga Mesin Berkurang
Pada dasarnya remap ECU dilakukan dengan mengubah parameter yang telah ditetapkan oleh pabrik. Jika pengubahan tidak dilakukan dengan benar maka akan menimbulkan energi mesin jadi berkurang. Sebagai contoh, Anda melakukan penggeseran timing pengapian di ruang bakar. Penggeseran sendiri tidak boleh dilakukan terlalu jauh dari standar yang sudah ditetapkan. Jika terlalu jauh akan terjadi kelitik mesin hingga tenaga berkurang.
- Bahan Bakar Boros
Remap ECU biasanya dilakukan untuk mengatur ulang konsumsi bahan bakar. Tentu saja dampak paling terasa adalah jadi boros BBM. Biasanya konsumsi bahan bakar akan dibuat boros untuk menambah kecepatan mesin.
- Gas Buang Makin Tebal
ECU juga berdampak pada banyak atau sedikitnya gas buang yang dihasilkan kendaraan. Saat porsi bahan bakar yang masuk ke mesin dibuat besar hasil dari remap ECU, gas buang akan semakin tebal. Kondisi ini akan membuat kendaraan tidak lulus emisi hingga memicu pencemaran udara.
- Sensor di Mobil Jadi Cepat Rusak
Kegagalan ECU juga berdampak pula pada sensor yang ada di mesin kendaraan, salah satunya adalah sensor oksigen. Selain itu busi juga jadi lebih sering bermasalah.
Itulah informasi terkait bahaya remap ECU mobil. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.