JAKARTA- Pemerintah terus berkomitmen mengejar target Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melakukan konversi.
Seperti diketahui konversi merupakan kendaraan konvensional berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) disulap menjadi motor listrik, yang akan memberikan dampak baik bagi banyak orang hingga lingkungan.
Untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem KBLBB, ESDM melakukan pelatihan terhadap bengkel yang akan melakukan konversi motor listrik, serta sosialisasi kepada masyarakat hingga Bimbingan Teknis Konversi di Bandung, Jawa Barat.
"Kegiatan ini bertujuan dapat meningkatkan penggunaan motor listrik agar dapat mengurangi emisi dan polusi," kata, Direktur Konservasi yang diwakili oleh Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Devi Laksmi, dikutip dari laman resmi kementerian, Rabu, 3 Oktober.
Devi mengatakan bahwa kegiatan konversi merupakan bagian dari konservasi energi, di mana dapat berdampak terhadap penghematan alhasil akan tercipta efisiensi biaya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa untuk mempersiapkan ekosistem konversi dibutuhkan kolaborasi antar instansi. Dimulai dengan mempersiapkan bengkel resmi atau bersertifikat yang diawasi.
"Langkah ini turut berpengaruh dalam program konversi," tambahnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Ai Sa'adiyah Dwidaningsih mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM.
"Ini peluang bagi masyarakat dan selaras dengan adanya momentum ketertarikan masyarakat terhadap motor listrik," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah menargetkan 50 ribu motor listrik dan membutuhkan 42 bengkel bersertifikat untuk tahun ini, sementara itu untuk tahun depan target konversi sebanyak 150.000 unit dengan kebutuhan bengkel konversi 125 bengkel.