JAKARTA - Gubernur California, Gavin Newsom, memutuskan untuk menolak sebuah RUU tentang truk otonom yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Senat California. RUU ini akan mewajibkan kehadiran seorang operator keamanan manusia setiap kali truk otonom beroperasi di jalan raya negara bagian tersebut.
Keputusan ini menjadi kemenangan bagi industri truk otonom, terutama setelah Senat California mengesahkan RUU tersebut pada pertengahan September. RUU ini sebenarnya bertujuan untuk melarang truk berat otonom tanpa pengemudi beroperasi sesuai dengan desainnya.
"Mengingat kerangka regulasi yang sudah ada yang saat ini sudah dan cukup mengatur teknologi khusus ini, RUU ini tidak diperlukan pada saat ini,” tulis Newsom dalam suratnya yang menghalangi RUU tersebut, dikutip dari Reuters, 23 September.
Konsep truk otonom bukanlah hal baru, tetapi dengan adanya kekurangan pengemudi di seluruh Amerika Serikat, banyak yang berharap bahwa kemunculan teknologi self-driving dapat mengurangi tekanan pada industri pengangkutan barang. Namun demikian, ada juga kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi pada pekerjaan yang ada jika truk-truk otonom mulai beroperasi tanpa pengemudi keamanan.
Sebelum RUU ini ditolak, para pemimpin serikat pekerja telah mendesak Newsom untuk menandatangani RUU tersebut. Serikat Teamsters Internasional mengklaim bahwa truk otonom tidak hanya akan mengakibatkan kehilangan pekerjaan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko keselamatan lalu lintas, terutama untuk truk berat yang beratnya lebih dari 36 ton.
RUU tersebut akan mempertahankan pengemudi yang telah terlatih di kabin untuk mengawasi truk otonom, yang dikatakan menjadi salah satu cara untuk mencegah kehilangan pekerjaan.
BACA JUGA:
Kepala Federasi Buruh California, Lorena Gonzalez Fletcher, dikutip oleh ABC News, mengatakan bahwa mereka memperkirakan veto ini akan mengakibatkan hilangnya 250.000 pekerjaan bagi warga California. Ditambah, terdapat ada sekitar 200.000 pengemudi komersial di negara bagian tersebut.
Di sisi lain, pihak yang menentang RUU ini berpendapat bahwa kehadiran manusia akan menghambat kemajuan menuju kendaraan pengangkutan barang yang sepenuhnya otonom. Pengembangan kendaraan otonom ternyata lebih sulit dari yang diperkirakan, dengan banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan atau bahkan berhenti beroperasi.
Para penentang RUU juga berargumen bahwa kendaraan otonom tanpa pengemudi keamanan sudah beroperasi di negara bagian tersebut dan telah mencatatkan lebih sedikit kecelakaan dibandingkan dengan kendaraan yang dioperasikan oleh manusia. Selain itu, alasan bisnisnya juga kuat, karena California merupakan salah satu wilayah utama untuk menguji teknologi self-driving dalam pengangkutan barang.
Dalam surat penolakannya, Newsom menekankan bahwa peraturan-peraturan yang dibuat oleh Departemen Kendaraan Bermotor akan tetap transparan dan melibatkan masukan dari pemangku kepentingan dan para ahli untuk memastikan keselamatan.