JAKARTA - Industri otomotif tampaknya semakin terobsesi dengan mobil listrik, dan akibatnya, proyek mobil sport terjangkau yang diusung oleh Gordon Murray harus dihentikan.
Murray, sosok yang dikenal sebagai otak di balik McLaren F1, secara resmi mengumumkan bahwa proyek mobil sport yang belum memiliki nama tetap, yang sebelumnya akan dikenal sebagai T.43, telah berakhir, seperti dilaporkan Road & Track, 22 Agustus.
Diketahui, Gordon Murray mengumumkan niatnya untuk mengembangkan mobil sport terjangkau ini pada tahun 2018, dan rencana ini menuai respons besar dari para penggemar mobil. Mobil T.43 ini dijanjikan akan menjadi mobil sport bermesin tengah dengan berat sekitar 848 kg. Mobil ini akan menggunakan mesin tiga silinder bertenaga turbo seperti GR Corolla, dengan target tenaga sekitar 260 dk. Dan yang tak kalah menarik, tenaga mesin kecil ini akan disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam percepatan. Jika itu belum cukup mengesankan, harga dasarnya diperkirakan berada di bawah 50.000 dolar AS atau sekitar Rp762 juta.
Lalu, siapa yang bisa disalahkan atas gagalnya T.43 mencapai tahap produksi? Ternyata, dikutip dari Carbuzz, 23 Agustus, Yamaha yang bertanggung jawab, bersama dengan tren elektrifikasi. Gordon Murray berkolaborasi dengan Yamaha untuk menghasilkan mobil yang legendaris ini, bahkan mereka sudah membangun beberapa prototipe fungsional. Namun, perubahan kepemimpinan di Yamaha mengakibatkan proyek ini dibatalkan.
"Mobil itu seharusnya sudah diproduksi sekarang selama empat tahun. Rencana bisnis yang kami buat untuk mereka adalah 5.000 unit setiap tahun. Jadi seharusnya ada 20.000 di antaranya di luar sana sekarang," ungkap Murray.
Tentu saja, Gordon Murray, sang "ayah" McLaren F1, bisa mencari produsen besar lainnya untuk berkolaborasi, bukan? Ternyata, jawabannya adalah tidak.
"Masalahnya sekarang semua menginginkan mobil listrik. Timing untuk membangun mobil tersebut ada pada saat itu. Dan kesempatan itu sudah lewat," sungut Murray.
BACA JUGA:
Selain itu, T.43 juga tidak akan sesuai dengan model bisnis GMA (Gordon Murray Automotive) saat ini. GMA saat ini hanya memproduksi T.50 dan T.33, keduanya tersedia dengan atau tanpa atap. T.50 juga memiliki varian track-only demi menghormati Niki Lauda. Semua mesin ini sangat eksklusif dan ditujukan untuk mereka yang tidak ragu untuk mengeluarkan jutaan dolar untuk mobil baru. Murray ingin menjaga model GMA tetap eksklusif, memastikan setiap kendaraan yang keluar dari pabrik tidak akan kehilangan nilai. Menambahkan produk massal ke portofolio akan melanggar model bisnis GMA yang telah diperbarui.
"Kami berjanji tidak akan membuat lebih dari seratus unit dari apapun," kata Murray. "Itu salah satu prinsip kami. Mungkin kami akan membuat lebih sedikit, tetapi kami tidak akan membuat lebih banyak," tutupnya.