Bagikan:

JAKARTA - Meski pandemi COVID-19 belum usai. Dua atlet kempo Indonesia masih bisa mencetak prestasi dengan menyumbang medali.

Tuti Narlima dan Aldziqri Faqih AS Saleh tampil gemilang di kejuaraan dunia kempo virtual. Kejuaraan ini bertajuk "The 1st E-Kempo IKF World Championship 2020". 

Berdasarkan data yang dihimpun Antara, Selasa, 28 Juli dari Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi), Tuti Narlima menyabet medali perak nomor kata perorangan putri untuk usia 21-37 tahun.

Medali emas direbut atlet Spanyol, Laura Esteban sementara perunggu direbut Carolina Fonseca (Portugal) dan Erika Ruiz (Meksiko).

Sedangkan Aldziqri Faqih AS Saleh merebut medali perunggu bersama Camilo Echeverria (Argentina). Medali emas dan perak, masing-masing diraih atlet tuan rumah Martim Carvalho dan Guillermo Jerez (Spanyol).

"Kami sangat bangga karena dua atlet Indonesia bisa meraih medali perak dan perunggu. Kami memang tidak main-main dalam menerjunkan atlet," kata Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota (DPPA) Porkemi, Timbul Thomas Lubis dalam keterangan resminya.

Menurut dia, sebelum menentukan atlet untuk berlaga di kejuaraan dunia, pihaknya melakukan seleksi secara virtual atlet-atlet dari daerah. Caranya, mereka diminta mengirim video dengan memperagakan kemampuan dan keahlian di nomor yang diikuti. 

Setelah diseleksi tim dari Porkemi, video tersebut dikirim kejuaraan dunia di Portugal.

Timbul mengakui, Tuti Narlima dan Aldziqri Saleh merupakan para juara Kejurnas Kempo tahun lalu. Pihaknya berharap apa yang diraih Tuti dan Aldziqri tersebut bisa jadi penyemangat bagi atlet lain untuk bisa meraih penghargaan serupa.

"The 1st E-Kempo IKF World Championship 2020", 18-19 Juli merupakan kejuaraan yang digelar International Kempo Federation (IKF) yang tujuannya untuk mengisi kekosongan kejuaraan lantaran adanya pandemi COVID-19. Selain itu, ajang tersebut sebagai ganti kejuaraan dunia kempo di Tunisia, 18-24 April lalu, yang terpaksa diundur tahun.

Meskipun kejuaraan dilakukan secara virtual, persaingannya dinilai cukup sengit karena banyak negara anggota IKF menurunkan atlet terbaiknya. Negara yang mengirim kesatria di ajang itu, antara lain tuan rumah Portugal, Spanyol, Argentina, Meksiko, India, Indonesia, Belanda dan Kolombia. Dari semua negara yang ambil bagian, Indonesia merupakan anggota IKF termuda.