JAKARTA - Kepala Bidang Kompetisi PP PBSI Mimi Irawan mengatakan, arena bulu tangkis Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 di GOR Waringin, Jayapura layak digunakan sebagai tempat perhelatan ajang pencarian talenta, yaitu Sirkuit Nasional (Sirnas).
Mimi yang juga merupakan technical delegate cabang bulu tangkis PON Papua 2021 itu bahkan sudah menyampaikan pesan kepada Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano agar GOR Waringin dapat tetap terjaga usai PON nanti sehingga bisa kapan saja siap menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional.
“Ini kalau di Pulau Jawa oke untuk Sirnas walaupun cuma empat lapangan. Artinya representatif ada toilet dengan WC duduk dan airnya bersih. Tribun juga sudah oke,” kata Mimi saat diwawancarai Antara di GOR Waringin, Jayapura, Selasa.
“Saya bilang ke wali kota agar ketika PON selesai jangan sampai GOR tidak terawat karena ini sangat memenuhi (kualifikasi),” ujarnya menambahkan.
Namun Mimi mengakui fasilitas di arena pertandingan bulu tangkis GOR Waringin masih perlu ditingkatkan, terutama pendingin ruangannya yang kurang maksimal sehingga membuat arena terasa panas.
“AC kurang dingin. Nanti perlu dipasangkan glass wool di atas supaya menyerap udara panas yang dari luar karena Papua panas sekali, jadi atapnya harus diatasi supaya tidak membuang AC. Lampu di atas dekat atap juga tidak kuat untuk lapangan karena cuma 600 lumens-nya,” tuturnya.
BACA JUGA:
“Lapangan pemanasan yang ada di bawah juga masih kurang sehingga masih perlu diperbaiki.”
Selain itu, GOR Waringin di Jayapura juga belum bisa menggunakan teknologi mata elang atau “hawk eye” yang memungkinkan pemain untuk melihat tayangan ulang guna mengetahui shuttlecock ke luar atau masuk karena biayanya yang sangat mahal.
“Tapi saya akan upayakan agar ajang nasional ini terasa internasional apalagi pak wali kota sudah mengatakan akan perhatikan fasilitas di sini,” kata dia.
Pebulu tangkis DKI Jakarta Ruselli Hartawan yang sudah berlatih di GOR Waringin sejak 3 Oktober itu juga sebelumnya sempat mengeluhkan kondisi GOR yang panas.
“Lumayan panas dan menguras keringat juga, tapi untuk suasananya oke sih. Mungkin harus menggunakan ice bag (kompres es) di lapangan untuk mengurangi hawa panas,” kata Ruselli.