Miskin Prestasi selama 3 Dekade, PON Papua Diharapkan Jadi Momen Kebangkitan Tinju Indonesia
Petinju Putri Papua Ona Antryni Paays (Biru) saat menghadapi Petinju Putri Kalimantan Selatan Mutia Adelya Kelas Women's Pin (45 Kg) PON XX Papua (Foto: PB PON XX Papua/Agustinus Tri Mulyadi)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PP Pertina Komarudin Simanjuntak mengakui prestasi cabang olahraga tinju selama tiga dekade terakhir mengalami penurunan dan PON XX Papua 2021, diharapkan menjadi momentum kebangkitan.

‘Inilah saatnya tinju di Indonesia bangkit. Momen PON kita jadikan sebagai ajang kebangkitan. Kita mulai dari negeri matahari terbit, Papua,” kata Komaruddin di Gedung Wisma Atlet, Kompleks Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Selasa dilansir Antara.

Mantan Panglima Kodam Udayana ini menjelaskan, perubahan menuju kebangkitan tinju harus dilakukan termasuk SDM para pengurus. Selain itu harus ditopang dengan ilmu dan teknologi (IT).

‘’Kebangkitan tidak hanya pada prestasi saja. Pembenahan harus dilakukan dari dalam melalui pembenahan dan pembinaan organisasi, sarana dan prasarana, latihan dan pembinaan usia dini menuju pada IT yang update,” katanya menambahkan.

Menyikapi persiapan yang dilakukan Panitia Besar PON khususnya panitia lokal pada cabang tinju, dirinya mengaku sangat salut.

‘’Persiapan panitia pelaksana sudah sangat maksimal. Juga panpel lokal. Saya sangat apresiasi. Khususnya peran masyarakat Papua yang bekerja ekstra dari pagi sampai tengah malam untuk mewujudkan PON yang sukses,” kata purnawirawan bintang dua TNI Angkatan Darat (AD) ini.

Pada PON Papua 2021 cabang olahraga tinju mempertandingkan 17 kelas, 10 kelas putra dan 7 kelas putri. Ada 143 atlet yang siap bertarung demi merebut 68 total medali masing-masing 17 medali emas, 17 perak dan 34 perunggu.

Pertandingan cabang tinju berlangsung selama delapan hari. Setiap hari ada 16 partai atau 32 petinju bertarung menggunakan sistem gugur dan pertandingan sendiri berlangsung di GOR APO Cendrawasih, Kota Jayapura, 5-13 Oktober.