Olimpiade Tokyo 2020 dalam Angka: 0 Penonton, 11 Ribu Atlet, 20 Rekor
Upacara penutupan Olimpiade Tokyo (Twitter @Tokyo2020)

Bagikan:

JAKARTA - Olimpiade Tokyo sudah berakhir pada Minggu,  8 Agustus setelah berputar selama 16 hari yang diwarnai drama-drama di dalam maupun di luar lapangan.

Berikut ringkasan fakta utama dalam Olimpiade itu seperti dikutip Antara dari Reuters:

Nol Penonton

Olimpiade ini diadakan tanpa penonton berbayar sebagai jaga-jaga terhadap infeksi COVID-19 sehingga pelatih, anggota tim, dan ofisial mesti menyemangati para atlet di tempat yang hampir kosong. Itu bisa berarti pukulan finansial besar terhadap kota penyelenggara Tokyo yang ingin menutup sebagian biaya penyelenggaraan pertandingan dari penjualan tiket.

Panitia penyelenggara tadinya berharap bisa mengisi 50 persen kursi sampai maksimum 10.000 penonton domestik di setiap lokasi, tetapi akhirnya menyetujui larangan total ada penonton setelah Tokyo mengumumkan keadaan darurat keempat karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19.

Hal ini memukul keras sektor perhotelan dan restoran di kota itu sehingga bisa mengakibatkan hantaman finansial sampai sekitar 151 miliar yen (Rp19,67 triliun), kata Nomura Research Institute.

11 Ribu Atlet

Sekitar 11.000 atlet berkompetisi dalam Olimpiade Tokyo di 42 tempat di seluruh Jepang termasuk Hokkaido di utara yang dipilih sebagai penyelenggara nomor terakhir maraton karena suhu musim panas yang lebih moderat.

Para atlet memperebutkan 339 medali yang membela 205 komite Olimpiade nasional, dengan satu kontingen terdiri dari atlet-atlet berstatus pengungsi.

Olimpiade ini adalah yang paling mengusung kesetaraan gender yang pernah ada dalam sejarahnya di mana menurut IOC hanya kurang dari separuh total semua atlet yang ada berlomba atau bertanding dalam nomor-nomor putri.

20 Rekor Dunia

Terganggunya latihan akibat pandemi tidak menyurutkan intensitas kompetisi yang malah menghasilkan 20 rekor dunia di berbagai cabang olahraga. Dalam cabang dayung tercipta enam rekor dunia.

Tiga rekor dunia pecah di atletik ketika atlet Norwegia Karsten Warholm memecahkan rekor dunia lari gawang 400m putra, sedangkan Sydney McLaughlin dari Amerika dalam edisi putri nomor tersebut. Atlet Venezuela Yulimar Rojas juga menciptakan rekor dunia dalam lompat jangkit putri.

Tiga rekor dunia juga pecah di velodrome dan juga arena tembak, sementara enam kali rekor dunia baru tercipta di kolam renang. Juga tercetak rekor dunia baru dalam panjat tebing yang mulai dilombakan dalam Olimpiade Tokyo.

Pada angkat besi tercipta empat rekor dunia baru di mana tiga di antaranya diciptakan oleh lifter Georgia Lasha Talakhadze. Dia memecahkan rekor dunia angkatan snatch, clean & jerk dan total angkatan kelas 109 kg putra.