JAKARTA - LeBron James mendapatkan kritikan tajam dari seorang aktivis lantaran mendukung protes kematian George Floyd. Joshua Wong menyebut ikon NBA itu sebagai orang munafik.
James terang-terangan mendukung protes yang berlangsung di Amerika Serikat sejak pembunuhan yang terjadi terhadap Floyd. Dia bahkan menjadi bagian dari kampanye 'More than a Vote'.
Namun, catatannya terhadap sejumlah krisis hak asasi manusia lainnya dipertanyakan. Terutama berkenaan dengan protes untuk demokrasi di Hong Kong.
Daryl Morey, manajer Houston Rockets, membuat komentar di media sosial pada puncak protes di Hong Kong. Protes ini membuat televisi Tiongkok berhenti menyiarkan pertandingan NBA tertentu.
Ini terjadi saat NBA berusaha masuk ke pasar arus utama Tiongkok. Namun, baik James dan organisasi Los Angeles Lakers tutup mulut soal ini.
"Membela demokrasi sangat penting, tetapi LeBron James hanya berbicara keras di AS," aktivis Joshua Wong memposting di Twitter.
Lebih jauh, Wong menyebut James tidak hanya diam dengan masalah Hong Kong. Tetapi juga terus-menerus menutup mulut orang lain.
Defending democracy is vital, but @KingJames only talks loud in the US. On China, not only is he silent, he actively shuts others up. He called @dmorey "misinformed" and "not really educated" for supporting #HongKong. All he cares about is money, not human rights. Hypocritical. https://t.co/vxVMWIjsjY
— Joshua Wong ι»δΉι π· (@joshuawongcf) June 11, 2020
"Dia menyebut Daryl Morey 'salah informasi' dan 'tidak benar-benar terdidik' untuk mendukung Hong Kong," tegas Wong.
"Yang dia pedulikan hanyalah uang, bukan hak asasi manusia. Munafik."