JAKARTA - Tak banyak yang bisa dicatat dari riwayat pertemuan kedua negara sebelumnya, meskipun pertandingan 16 Besar antara Ukraina dan Swedia yang digelar di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Rabu dini hari pukul 02.00 WIB adalah yang kedua bagi kedua tim dalam level kompetitif setelah Euro 2012.
Pada edisi 2012 itu, Ukraina mencatat poin dan kemenangan pertama dalam putaran final Euro. Saat itu pelatih Andriy Shevchenko mencetak dua gol. Membagikan kiat bagaimana menaklukkan Swedia, Schevchenko mendesak pemain-pemainnya agar mencari cara mengatasi supremasi duet udara dengan pemain-pemain Swedia.
Itu sebagian hal yang digarisbawahi Shevchenko sebagai pembekalan menghadapi Swedia. Sebaliknya pelatih Swedia Janne Andersson justru dipusingkan dalam memilih pemain mana yang lebih dulu diturunkan.
πΈπͺ π ππ§πππππ πΊπ¦
π Ukraina
π Hampden Park, Glasgow
π #EURO2020 | Åttondelsfinal
βοΈ 21.00
πΊ TV4/C More#EURO2020 | #SWE
— Svensk Fotboll (@svenskfotboll) June 29, 2021
Andersson dipusingkan dalam menentukan opsi pada tim serangnya. Di lini depan ini dia memiliki Alexander Isak, Marcus Berg, Emil Forsberg, Robin Quaison, Dejan Kulusevski dan Viktor Claesson.
Namun dia juga bersyukur telah dianugerahi opsi serang yang sama bagusnya. "Kami memiliki kedalaman kualitas pada skuat kami yang artinya kami bisa memainkan pemain-pemain dengan keterampilan berbeda. Saya senang memiliki skuat yang kami punya saat ini yang bisa mengubah segala hal dalam pertandingan," kata Andersson seperti dikutip Antara dari Reuters.
Andersson juga mengaku senang bertanding di Glasgow karena iklimnya sama dengan Swedia. “Ini merasa lebih menyerupai Gothenburg, tempat kami berasal," kata dia.
Dari pengakuan itu Swedia sepertinya lebih mengkhawatirkan kondisi di dalam timnya dan suasana lapangan nanti, ketimbang lawan yang mereka hadapi dalam 16 besar Euro 2020 ini.
Hal sebaliknya terjadi dalam kubu Ukraina di mana pelatih Andriy Shevshenko malah mewaspadai superioritas fisik pemain-pemain Swedia yang ahli dalam bola-bola atas.
Pemain-pemain Ukraina, kata Shevschenko, harus mencari cara atau bersiap lebih baik lagi dalam mengatasi pertarungan memperebutkan bola atas.
Jika Ukraina mengandalkan gol dari proses serang yang matang yang membuatnya memperoleh empat gol dari Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk, maka lawannya justru mengandalkan umpan-umpan jauh dalam upaya menciptakan gol.
Duet serangan Swedia Robin Quaison dan Alexander Isak selalu mendapatkan dukungan optimal dari kedua saya, Emil Forsberg dan Sebastian Larsson. Shevchenko ingin merusak formasi serang Swedia ini dengan mendesak bek-beknya mengendalikan secara penuh wilayah pertahanannya.
“Kami harus mewaspadai set piece karena Swedia memanfaatkan betul situasi itu. Akan ada pertarungan sengit di lapangan,” kata Shevchenko.
BACA JUGA:
Statistik
Sembilan tahun lalu pada Euro 2012, pelatih Ukraina Andriy Shevchenko menciptakan dua gol ke gawang Swedia ketika Ukraina mencatat kemenangan pertama dalam putaran final Euro. Kini Shevchenko memimpin kembali Ukraina menghadapi Swedia, sebagai manajer setelah lolos ke 16 besar Euro 2020 dengan bekal salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik.
Sembilan tahun silam itu Andriy Pyatov dan Andriy Yarmolenko juga termasuk yang membela Ukraina, demikian juga Andreas Granqvist, Mikael Lustig dan Sebastian Larsson yang diturunkan sebagai starter Swedia. Saat itu Ukraina tak lolos karena di bawah Inggris dan Prancis. Tapi itu momen pertama Ukraina dan Swedia bertemu dalam laga kompetitif.
πΈπͺ Victor Lindelöf's training mood π@svenskfotboll | #EURO2020 pic.twitter.com/sqzliX1ssN
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 29, 2021
Dalam tiga laga persahabatan sebelumnya kedua tim sama-sama menang sekali dan seri sekali.
Ini putaran final Euro keenam berturut-turut Swedia dan total yang ketujuh. Ini juga babak gugur Euro yang kedua yang dimasuki Swedia setelah perempat final Euro 2004. Pencapaian terbaiknya adalah empat besar Euro 1992. Tapi dalam Piala Dunia pernah menjadi runner up setelah kalah melawan Brasil
Ini putaran final Euro ketiga Ukraina dan yang pertama masuk fase gugur. Ukraina masuk putaran final Euro 2020 sebagai juara grup kualifikasi setelah tak pernah kalah dalam delapan pertandingan kualifikasi, selain Belgia, Italia, Spanyol dan Denmark.