JAKARTA - Thomas Tuchel mengatakan bahwa ia yakin Inggris kesulitan memenuhi harapan di Euro 2024 karena tim bermain dengan rasa takut kalah dan tidak memiliki rasa lapar untuk menang.
Meskipun mencapai final di Berlin yang mana mereka kalah dari Spanyol, Inggris asuhan Gareth Southgate kala itu dikritik karena penampilan mereka yang tidak menginspirasi dan kurangnya ancaman serangan dalam turnamen tersebut. Padahal, Three Lions sebetulnya menjadi favorit untuk juara.
Ketika ditanya dalam konferensi pers pada Kamis, 20 Maret 2025, waktu setempat, tentang wawancara kepada ITV di mana ia merasa tim berjuang dengan tekanan di Euro 2024 dan penampilan menurun sebagai akibatnya, Tuchel menegaskan kembali pendapatnya.
BACA JUGA:
"Itu hanya perasaan saya. Itu adalah umpan balik saya. Pertama-tama itu adalah perasaan saya di depan TV jauh sebelum saya tahu bahwa saya mungkin akan bertanggung jawab terhadap tim ini (Inggris)."
"Itulah yang saya rasakan. Saya rasa itu pernyataan yang cukup jelas. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya dengan kata lain."
"Saya ingin kami bermain dengan semangat dan rasa lapar serta keinginan untuk menang dan kegembiraan untuk menang."
"Kemungkinan gagal adalah bagian dari itu, terutama dalam sepak bola. Namun, kami ingin menerapkan kebersamaan ini dan kegembiraan bahwa setiap orang merasa aman untuk mengekspresikan diri serta memberikan yang terbaik."
"Kami memainkannya. Itu bisa dikenali. Kami bermain dengan rasa lapar dan kegembiraan untuk menang, bukan dengan rasa takut untuk kalah."
"Apa pun bisa terjadi dalam sepak bola, kami tahu ini, tetapi fokusnya adalah menang dengan lebih banyak sentuhan di kotak penalti lawan, lebih banyak serangan, lebih banyak pemulihan bola tinggi. Di sinilah fokusnya," kata Tuchel dalam konferensi pers.
Inggris akan menjalani dua laga selama jeda internasional ini dengan menjamu Albania dan Latvia di Wembley pada 22 Maret dan 25 Maret 2025 untuk laga Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.