Bagikan:

JAKARTA - Gelaran SEA Games 2019 di Filipina mendapatkan kritikan tajam dari berbagai pihak karena jauh dari kata siap. Presiden Filipina Rodrigo Duterte sampai harus menahan emosi mendengar berbagai alasan yang disampaikan oleh ketua penyelenggara SEA Games 2019 Alan Peter Cayetano. 

Duterte yang sedang berada Korea Selatan untuk menghadiri KTT, disebut marah besar dengan berbagai pemberitaan media internasional soal pagelaran SEA Games 2019. 

"Tentu presiden (Duterte) marah, semua kesalahan yang terjadi seharusnya tidak ada. (Seharusnya) itu semua dapat diselesaikan dengan mudah, oleh sebab itu presiden sangat marah," ungkap juru bicara presiden, Salvador Panelo, dikutip dari Straits Times, Rabu, 27 November.

Menurut Panelo, Duterte akan melaksanakan investigasi besar-besaran terkait kesemrawutan yang terjadi dalam perhelatan SEA Games 2019. Ia mengatakan Duterte tak akan segan dalam memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terkait.

Hal senada juga disampaikan anggota senat Manny Pacquiao, akan dimulainya penyelidikan menyeluruh. Menurutnya semua masalah yang berkaitan dengan fasilitas harus segera diselesaikan, sehingga tidak mengganggu para atlet yang akan berkompetisi. Apalagi para atlet dan official dari tiap negara sudah mulai berdatangan ke Filipina sejak Sabtu 23 November.

Tak Adanya Makanan Halal

Salah satu hal yang paling mengganggu jelang perhelatan SEA Games 2019 di Filipina, adalah tidak disediakannya menu makanan halal bagi atlet beragama muslim. Terlebih untuk negara peserta SEA Games, bermayoritas muslim seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia. 

Bahkan delegasi Singapura yang tidak menurunkan banyak atlet Muslim pun harus membeli logistik dan makanannya sendiri bagi para atletnya. Sementara Malaysia, sudah mulai mengantisipasinya dengan membawa keperluan makanan halal bagi para atletnya, sebelum berangkat ke Filipina. Fatalnya, beberapa atlet Indonesia tidak sengaja memakan lauk berbahan dasar non-halal karena tidak ada penanda pada menu makanan prasmanan yang disajikan. 

Beda kasus dengan apa yang dihadapi oleh atlet tuan rumah. Mereka justru mengeluhkan pihak penyelenggara karena menyajikan makanan yang kurang bergizi. Sebab makanan yang disajikan kepada para atlet untuk sarapan hanyalah, nasi, telur dan kikiam (jajanan khas Filipina). Saking tidak layaknya, menu tersebut viral di media sosial. 

Pihak Komisi Nasional Muslim Filipina (The National Commission on Muslim Filipinos/NCMF) mengatakan bahwa sebelumnya mereka telah menawarkan diri sebagai penyedia makanan halal untuk negara-negara yang memiliki atlet Muslim. Namun pihak penyelenggara SEA Games tidak menggubris tawaran tersebut. 

Hal ini jelas berbeda dengan keterangan yang disampaikan eksekutif chef SEA Games, Bruce Lim. Ia bersikeras telah membuat berbagai varian makanan dan makanan yang bersertifikasi halal. 

"Setelah kami memberikan saran tentang makanan halal, mereka malah menyuruh kami ke pihak lain. Kami telah memperingatkan saat sesi pleno di mana Alan Peter Cayetano dan kepala lembaga pemerintah lainnya hadir. Mereka hanya bilang ‘dicatat'" ungkap direktur untuk hubungan masyarakat NCMF, Dimapuno Alonto Datu Ramos Jr.

Ramos juga menjelaskan bahwa pihak NCMF sebelumnya telah mengingatkan pemasangan tanda kiblat di setiap venue pertandingan, bahkan bila memungkinkan sediakan ruangan khusus untuk salat. Namun lagi-lagi, pihak penyelenggara abai dengan pesan yang ia sampaikan. 

"Mereka selalu memberikan jawaban yang sama; 'baik, kami akan hubungi kalian' ya mereka menghubungi kami, tapi jika kami yang menghubungi duluan," tukas Ramos. 

Sejatinya, perhelatan festival olahraga SEA Games 2019 akan digelar pada 30 November di Filipina. Namun belum dimulainya pesta olahraga antar negara di Asia Tenggara, sudah banyak berita tidak mengenakkan yang viral di lini massa.

Mulai dari berbagai fasilitas dan infrastruktur yang belum siap, sampai tidak tersedianya makanan halal dan bergizi untuk dikonsumsi para atlet dan official dari tiap negara. Saking parahnya, tak sedikit warganet yang menyamakan SEA Games 2019 Filipina dengan festival musik Fyre yang gagal beberapa waktu lalu.