JAKARTA – Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting di babak kedua Malaysia Open 2025 meninggalkan dua catatan buruk, masing-masing untuk sang pemain dan Indonesia.
Ginting dipaksa pulang dari turnamen setelah menelan kekalahan dua gim langsung 7-21 dan 10-21 dari Kunlavud Vitidsarn di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Kamis, 9 Januari 2025, siang WIB.
"Saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan saya dengan baik hari ini dari awal sampai akhir," ujar Ginting dalam keterangan yang diterima dari Humas PBSI.
Kekalahan yang dialami oleh Ginting membuat tunggal putra Indonesia di turnamen itu ludes. Kiprah sektor ini dimulai dengan kekalahan Jonatan Christie di babak pertama.
Hasil ini membuat puasa gelar tunggal putra Indonesia di Malaysia Open pun berlanjut. Terakhir kali Indonesia mendapat gelar tunggal putra di sana pada 2000 melalui Taufik Hidayat.
BACA JUGA:
Adapun bagi Ginting, penderitaan ini memperpanjang catatan buruk dia setelah tahun lalu tidak mendapat satu gelar pun. Ketika itu, hasil terbaik dia adalah runner-up di All England 2024 melawan Jonatan pada partai final.
"Ternyata memang level fisik dan kebugaran saya belum ada di level yang siap bertanding melawan pemain-pemain seperti dia," kata peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Malaysia Open 2025 merupakan turnamen pertama Ginting setelah absen dua bulan lebih karena cedera. Dia terakhir kali tampil di Denmark Open pada Oktober 2024.
Setelah itu, pebulu tangkis asal Jawa Barat ini melewatkan dua ajang besar, yakni Kumamoto Masters Jepang (Super 500) dan China Masters (Super 750).
"Ini turnamen pertama saya setelah dua bulan, kembali dari masa pemulihan cedera. Setelah ini, pasti diskusi dengan pelatih bagaimana evaluasi dan persiapan ke turnamen berikutnya," kata Ginting.
Malaysia Open 2025 adalah ajang pertama Ginting dan Jonatan di bawah pelatih baru Mulyo Handoyo. Eks pelatih Taufik Hidayat itu menjadi pelatih kepala tunggal putra menggantikan Irwansyah yang hijrah ke India.