JAKARTA – Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) memasang target Proliga 2026 diikuti oleh 16 tim, terdiri dari delapan putri dan delapan putra.
Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, mengatakan bahwa jumlah tim otomatis akan meningkat seiring berlakunya regulasi salary cap atau batas gaji yang saat ini tengah digodok.
"Salary cap ini akan kami tentukan. Bagaimana bentuknya, sedang kami godok. Insyaallah, kalau ini sudah jadi, banyak tim yang main," ujar Imam dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2024.
Grafik jumlah peserta Proliga saat ini masih naik-turun. Pada edisi 2025 yang akan dimulai awal tahun nanti bahkan hanya diikuti oleh 12 klub, menyusut dua tim dari musim kompetisi 2024.
Ketidakstabilan ini disinyalir dampak dari ketiadaan aturan batas gaji dari federasi sehingga tim-tim yang tidak memiliki kekuatan finansial membayar pemain otomatis mundur.
Imam mengatakan bahwa regulasi terkait salary cap sudah mulai dikerjakan oleh tim dalam empat bulan terakhir. Namun, belum bisa diterapkan pada Proliga edisi 2025.
BACA JUGA:
"Dengan aturan yang kami bikin, kami harap delapan (tim putri dan delapan tim putra berpartisipasi), tidak bisa lebih dari itu karena waktu tidak cukup. Maksimum delapan saja (tiap kategori)," kata dia.
Proliga 2025 akan dimulai pada 3 Januari 2025 sampai dengan 11 Mei 2025. Ada tujuh tim putri dan lima tim putra menjadi kontestan.
Peserta putra adalah Jakarta LavAni Transmart, Jakarta Bhayangkara Presisi, Palembang Bank SumselBabel, Surabaya Samator, dan Garuda Jaya.
Adapun kategori putri diisi Jakarta Electric PLN, Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Energi, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Bandung Bjb Tandamata, Jakarta Livin Mandiri, dan Yogya Falcons.
Secara keseluruhan ada 90 laga disajikan. Itu terdiri dari 62 laga di Putaran I dan II, 24 pertandingan di babak Final Four, dan empat pertandingan di babak Grand Final.