JAKARTA - Momen kemenangan Persib Bandung ketika melawan PSS Sleman diwarnai insiden memilukan. Seorang suporter Persib Bandung kehilangan nyawa saat hendak ingin away mendukung tim kesayangan, bagaimana sikap PSSI?
Pertemuan Persib Bandung dengan PSS Sleman berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Senin, 9 Desember 2024. Laga pekan ke-14 Liga 1 2024/2025 itu dimenangi Maung Bandung selaku tim tamu dengan skor tipis 2-1.
Namun, kemenangan Maung Bandung justru diwarnai kabar duka lantaran seorang Bobotoh bernama M. Fathir Fauzan meninggal dunia. Pemuda 18 tahun itu kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas saat hendak menuju stadion tempat laga digelar.
Kabar duka itu sendiri baru terkonfirmasi setelah pertandingan PSS Sleman vs Persib tuntas. Berita duka yang sampai ke telinga pihak Maung Bandung ini langsung menyita perhatian.
Melalui akun Instagram resminya, Persib Bandung langsung ambil sikap dengan menyampaikan ucapan belasungkawa.
BACA JUGA:
"Innalilahi wa inna ilahi raji'un. Keluarga besar Persib turut berduka cita atas meninggalnya M Fathir Fauzan Maulana akibat kecelakaan lalu lintas di Solo, Jawa Tengah," tulis Persib di akun official Instagram @persib.
"Dedikasi dan kecintaanmu kepada Persib akan selalu menjadi inspirasi bagi kami semua. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan."
"Selamat jalan, Bobotoh sejati. Kami akan selalu mengenangmu," demikian yang diunggah di akun Instagram Persib Bandung.
Jika menarik garis besar, diketahui bahwa korban meninggal memang lantaran kecelakaan lalu lintas. Namun, keberangkatan korban bertujuan untuk menyaksikan laga Persib Bandung yang digelar di kandang PSS Sleman.
Situasi ini jelas melanggar aturan yang dibuat oleh PSSI. Saat ini diketahui tengah diterapkan larangan away bagi suporter tim tamu sejak awal musim lalu.
Transformasi sepak bola Indonesia selepas Tragedi Kanjuruhan menjadi alasan utamanya. Apalagi sebelumnya Erick Thohir, Ketua Umum (Ketum) PSSI, juga menyatakan bahwa aturan away ini masih berlaku sampai saat ini.
"Saya sudah sering menjawab, sepak bola kita ke arah transformasi yang baik. Namun, apa semua sudah baik? Tentu saja belum," ujar Erick Thohir menegaskan pada kesempatan terpisah Agustus 2024.
"Kita bisa lihat di akhir musim kemarin. Ada ibu dan anak kaca mobilnya dipecahin, kereta ditimpukin, tim yang hadir dicegat oleh oknum suporter di jalanan. Jadi, belum ya (mencabut larangan away)," tuturnya.
Lantas bagaimana PSSI kembali menyikapi situasi suporter yang mulai mengakali aturan larangan away yang masih berlaku. Akankah pihak klub bisa terus ditekan untuk semakin mengetatkan aturan ini demi menekan risiko?
Soalnya, laga PSS vs Persib pekan lalu juga berakhir dengan kerusuhan suporter. Setelah Maung Bandung unggul 2-1, keributan antarsuporter pecah di dalam tribun hingga keluar stadion.
Padahal, sudah ada imbauan suporter tamu dilarang datang ke Stadion Manahan. Selain itu, kepolisian Solo juga sudah melakukan penyekatan agar hanya suporter PSS yang bisa masuk ke stadion.
Namun, ternyata sejumlah suporter Persib memiliki tiket sehingga bisa masuk ke dalam stadion. Karena itu, pihak kepolisian Solo mengamankan lima korlap untuk dimintai keterangan.
Pihaknya juga akhirnya memfasilitasi pengawalan terhadap suporter Persib saat pulang sekaligus membuat laporan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai bahan evaluasi bahwa masih ada suporter tamu yang bertandang.
Hingga berita ini dimuat, VOI.id masih terus berupaya mengkonfirmasi pihak PSSI terkait situasi terbaru soal suporter yang masih kedapatan away di laga tandang klub-klub Liga 1 2024/2025.