Bagikan:

YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta bersaing ketat dengan Bhayangkara Presisi FC dalam perebutan puncak klasemen Grup 2 Liga 2 2024/2025. Hanya PSIM mengadapi lawan tak gampang, Persijap Jepara, pada laga pekan ke-12 di Stadion Kebogiro, Boyolali, Sabtu, 7 Desember 2024.

Pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro menyebut persaingan di Grup 2 tak ubahnya balap MotoGP. Tim-tim saling jegal dan salip demi memperebutkan posisi puncak. Atau minimal mereka berharap bisa bertahan di tiga besar demi mengamankan tiket ke 8 Besar.

Perseteruan pun sudah dimulai saat liga memasuki putaran kedua. PSIM yang menjadi juara di putaran pertama gagal menjaga konsistensi sehingga hanya mampu meraih satu poin pada dua laga pertama. Mereka akhirnya kembali ke jalur menang setelah menghajar Nusantara United 5-0 di Mandala Krida, akhir pekan lalu.

Kemenangan itu membawa PSIM ke peringkat dua dengan poin 21. Mereka masih terpaut dua poin dengan Bhayangkara Presisi yang bertengger di puncak klasemen.

PSIM sedikit diuntungkan karena masih menyimpan satu pertandingan. Meski demikian, Laskar Mataram harus bisa memaksimalkan peluang itu demi memenuhi target minimal, yaitu meraih 30 poin.

"Poin 30 menjadi target minimal bila ingin bertahan di tiga besar untuk lolos ke babak selanjutnya. Kami sendiri fokus di peringkat tiga," ucap Seto.

PSIM, saat ini, siap bertarung dengan Bhayangkara Presisi yang menjamu Persekat Tegal. Demi mempertahankan posisinya, Bhayangkara Presisi tak punya pilihan kecuali memenangkan pertandingan.

PSIM pun mematok target poin saat menghadapi Persijap yang menggelar pertandingan di tempat netral. Gagal mendapat izin menggelar pertandingan di Jepara, Persijap memilih memindahkannya ke Boyolali dengan menjamu PSIM di Stadion Kebogiro.

Persijap yang saat ini menduduki peringkat tiga jelas bukan lawan gampang. Pada pertemuan pertama di Yogyakarta, Persijap berhasil menahan PSIM tanpa gol. Seto pun mengakui Persijap tak bisa diremehkan meski mereka bermain di tempat netral tanpa penonton.

"Persijap tim yang bagus dan kuat. Pada putaran pertama, mereka berhasil mencuri poin. Kini, saya berharap mereka mengembalikan poin yang dicuri," ujar Seto.

Hanya keinginan PSIM harus didukung motivasi dan hasrat pemain tampil maksimal demi meraih hasil terbaik. Apalagi, mereka menghadapi lawan yang sangat ingin bangkit setelah dua kali gagal menang karena bermain imbang.

"Semua itu tergantung bagaimana motivasi dan harapan serta keinginan pemain. Selain itu, kami tak bisa menurunkan tim terbaik. Ada sejumlah pemain yang absen karena cedera. Sementara yang lain mengalami demam sehingga tidak bisa tampil," kata Seto lagi.