JAKARTA - Bournemouth mengukuhkan sebagai pembunuh raksasa setelah menghajar Tottenham Hotspur 1-0 di pertandingan Premier League Inggris di Stadion Vitality, Jumat, 6 Desember 2024 dini hari WIB. Gol kemenangan Bornemouth dicetak pemain berusia 19.
Musim ini, Bournemouth menjadi momok bagi tim-tim elite Liga Premier. Meski hanya menempati papan tengah, namun Bournemouth kerap membuat kejutan saat bermain di kandang sendiri sehingga disemati pembunuh raksasa.
Ya, Bournemouth memang tak bisa menghentikan laju Liverpool dan kalah telak 3-0. Namun laga itu tersaji di Anfield dan tim asuhan Andoni Iraola belum bertemu lawan sama di kandang sendiri.
Sebaliknya saat menjamu lawan-lawannya, Bournemouth sukses menghabisi Arsenal 2-0. Ini menjadi kekalahan pertama The Gunners musim ini sehingga mereka akhirnya tertinggal dalam perseteruan Liverpool dan Manchester City dalam perebutan posisi puncak Liga Premier.
Hanya berselang dua pekan, The Poppies, julukan khas Bournemouth, menghajar Man City 2-1. Mereka pun menjadi salah satu tim yang memaksa Man City menelan empat kekalahan berturut-turut di kompetisi domestik.
Selanjutnya, Tottenham mendapat giliran dihabisi Kepa Arrizabalaga dkk. Kemenangan tersebut mempertahankan tren positif Bournemouth setelah menang 4-2 atas Wolverhampton Wanderers.
Keberhasilan meraih tiga poin menjadikan memperbaiki peringkat. Mereka melewati Tottenham setelah naik ke posisi sembilan dengan mengantungi poin 21.
Sementara, Totteham sendiri tak kunjung konsisten penampilannya. Pada laga sebelumnya, mereka sukses menghajar Man City 4-0. Namun The Lilywhites kemudian ditahan Fulham 1-1 dalam London Derby. Setelah gagal menang lawan Fulham, klub London Utara ini malah kehilangan poin saat menyambangi markas Bournemouth.
Kekalahan itu membuat Tottenham terpaksa turun ke peringkat 10 dengan memiliki 20 poin. Sama dengan Brentford dan Newcastle United, namun Tottenham memiliki selisih gol terbaik.
Di laga itu, Tottenham sesungguhnya mengawali dengan baik. Mereka sempat menguasai permainan dan mendapat peluang bagus melalui Dominic Solanke. Hanya saja, eks striker Bournemouth ini gagal memanfaatkan peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol.
Kegagalan Solanke memang sungguh mengecewakan. Apalagi, tuan rumah kemudian berhasil mencetak gol setelah Dean Huijsen membobol gawang Tottenham di menit 17. Dirinya menjadi pemain termuda dlam sejarah klub setelah sundulannya yang menyambut sepak pojok Marcus Tavernier menaklukkan kiper Fraser Forster.
Setelah unggul 1-0, permainan Bournemouth kian berkembang. Meski tetap kalah dalam penguasaan bola, namun mereka mampu bermain efektif. Ini yang menyulitkan tim asuhan Ange Postecoglou mencetak gol meski mampu melakukan 22 sentuhan di kotak penalti Bournemouth. Bandingkan dengan tuan rumah yang hanya tujuh kali melakukan sentuhan bola.
Meski demikian Bournemouth kembali menebar ancaman bagi pertahanan Tottenham saat Milos Kerkez melepaskan umpan silang menjelang akhir babak pertama. Namun sundulan Tavernier bisa diselamatkan Foster. Skor 1-0 untuk tuan rumah tak berubah hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, permainan Tottenham tak berubah. Mereka masih menguasai permainan tetapi kesulitan menciptakan peluang dan membahayakan pertahanan Bournemouth.
BACA JUGA:
Namun Tottenham sempat mendapat kesempatan menyamakan kedudukan melalui Son Heung-min yang dimainkan sebagai pemain pengganti. Dia masuk menggantikan Papa Mate Sarr di menit 57 dan dua menit kemudian membobol gawang Kepa. Hanya saja, kapten tim nasional Korea Selatan ini dalam posisi offside sehingga gol dia dianulir.
Bournemouth pun berpeluang memperbesar keunggulan saat Evanilson mencetak gol di menit 73. Sayangnya, gol tersebut dianulir karena dia dalam posisi offside. Sampai akhir laga skor tak berubah 1-0 untuk Bournemouth.