Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) menyelenggarakan kompetisi surfing internasional tahun 2024 di Pantai Amban, Kabupaten Manokwari, selama lima hari pada 1-5 Desember 2024.

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere di Manokwari, Minggu, mengatakan even berskala internasional tersebut merupakan upaya pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten setempat untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata.

"Masing-masing kabupaten di Papua Barat punya potensi yang spesifik, dan Manokwari ada potensi olahraga selancar," kata Temongmere, dilansir Antara.

Ia mengakui bahwa promosi potensi selancar ombak atau surfing belum dilakukan secara masif, meski demikian pelaksanaan even berskala internasional itu telah menghadirkan 40 atlet dari tujuh negara dan sejumlah daerah di Indonesia.

Atlet internasional yang mengikuti Manokwari World Surf League Series QS1000 Mens, Women and Junior berasal dari Jepang, Australia, Malaysia, Perancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Spanyol setelah dilakukan penandatanganan kerja sama dengan PSOI.

"Nanti setiap tahunnya even selancar akan diselenggarakan dengan lebih baik lagi, dan perlu ditingkatkan strategi promosi," ucap Temongmere.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat Yakobus Basongan menjelaskan, pemerintah daerah telah mempertimbangkan untuk menetapkan kompetisi selancar ombak sebagai even tahunan untuk mempromosikan destinasi wisata.

Hal tersebut berdampak positif terhadap upaya pemerintah daerah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Papua Barat, dan nantinya pelaksanaan even selancar ombak akan dievaluasi secara menyeluruh agar dapat menentukan penambahan level.

"Kalau levelnya bisa naik dari QS1000 menjadi QS3000 hingga QS5000, maka semakin banyak atlet selancar internasional bisa ikut," ucap Yakobus.

Menurut dia potensi olahraga selancar ombak tidak hanya di Manokwari melainkan kabupaten lain seperti Fakfak, Teluk Wondama dan Kaimana, namun perlu diidentifikasi langsung oleh Asian Surf Cooperative (ASC) selaku organisasi selancar profesional.

Oleh sebabnya, pemerintah provinsi juga mengundang kepala daerah se-Papua Barat untuk menghadiri pembukaan kompetisi surfing internasional di Pantai Amban, Manokwari, sehingga dapat mempresentasikan potensi masing-masing.

"Tapi sayang, kepala daerah dari lima kabupaten tidak hadir. Semua punya potensi kecuali Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni," ujar Yakobus Basongan.