Bagikan:

JAKARTA - Segala kegembiraan dalam karier sepak bola didapat Marselino Ferdinan pada usia masih muda. Namun, dia juga harus menanggung banyak kesengsaraan baru-baru ini.

Dia mencoba meniti karier di Eropa pada usia 18 tahun, bergabung KMSK Deinze di Challenger Pro League (Liga Kedua Belagia).

Hanya saja, Marselino tidak mampu menembus tim utama Deinze yang membuatnya mencari pelabuhan baru musim panas ini. Total, dia cuma mengemas tiga pertandingan dengan 17 menit bermain.

Marselino kemudian bergabung klub Championship (Liga Kedua Inggris), Oxford United, pada Agustus 2024, tapi hingga kini belum mendapat debut.

Kurangnya menit bermain reguler telah menjawab pertanyaan mengapa dirinya terpinggirkan dalam starting XI Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Sebelum menghadapi Arab Saudi pada laga keenam, 19 November 2024, Marselino hanya menjadi starter satu kali dari lima pertandingan Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Tampaknya hal itu tidak mungkin akan berubah menjelang laga melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Namun, di luar dugaan ternyata Shin Tae-yong punya pandangan lain. Pelatih asal Korea Selatan itu memberi lampu hijau kepada Marselino untuk turun sejak menit awal.

Dia membalas kepercayaan Shin Tae-yong dengan tegas, mencetak dua gol untuk menginspirasi kemenangan menakjubkan Timnas Indonesia 2-0 atas Arab Saudi.

Kemenangan itu sangat bersejarah dan akan dikenang oleh para suporter setia Skuad Garuda selama bertahun-tahun mendatang.

Bagaimana tidak? Kemenangan itu menjadi yang pertama dalam 17 pertemuan sejauh ini. Sekaligus, kemenangan tersebut menjadi yang pertama juga buat Skuad Garuda di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Meskipun menjadi pahlawan dan sukses menghadapi kesulitan akhir-akhir ini, pemain 20 tahun itu tetap membumi, baik dalam prospek tim untuk melakukan kejutan besar maupun dalam kemampuannya untuk berpotensi menjadi pembeda.

"Saya berdoa dan berharap agar kami bermain dengan baik dan mendapatkan hasil yang kami inginkan."

"Sebelum pertandingan ini, saya belum mencetak banyak gol dan belum bisa masuk ke dalam susunan pemain inti. Namun, saat ini, saya merasa siap dan mampu bermain sejak awal."

"Saya pencetak gol alamiah. Jadi, ketika saya mencetak gol pertama, itu sangat penting karena saya merasa bebas dari tekanan atau beban apa pun."

"Sejak saat itu, saya mampu bermain sesuai kemampuan saya," kata Marselino.

Marselino segera dibanjiri pujian, baik dari suporter, rekan setim, hingga Shin Tae-yong yang bahkan mungkin menganggap kemenangan ini lebih besar daripada saat ia menjadi dalang kemenangan Korea Selatan atas Jerman 2-0 yang menyingkirkan Der Panzer dari Piala Dunia 2018.

Sementara Arab Saudi mendominasi penguasaan bola seperti yang diprediksi sebelumnya, Timnas Indonesia bisa dibilang memiliki dorongan lebih besar sepanjang 90 menit.

Mereka bahkan bisa mencetak tiga gol dalam 10 menit pertama, dengan salah satunya peluang Marselino digagalkan oleh tiang gawang saat laga baru berjalan 45 detik.

Hal itulah yang mendorong pelatih Arab Saudi, Herve Renard, memuji Timnas Indonesia sebagai pemenang yang pantas.

"Saya mencetak gol malam ini, tetapi itu melalui kerja keras dari para pemain dan semua orang di tim."

"Kami juga mengikuti instruksi pelatih Shin Tae-yong serta beradaptasi dengan perubahan taktiknya. Apa yang kami rencanakan dan jalankan benar-benar sempurna," tutur Marselino lagi.

Hebatnya, meskipun ini adalah kemenangan pertama Timnas Indonesia di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, posisi terangkat ke tangga ketiga, mengungguli Arab Saudi, Bahrain, dan China dalam hal jumlah gol dan selisih gol.

Tidak ada satu pun di grup yang mungkin bisa mengejar pemimpin klasemen Jepang. Namun, fakta bahwa empat tim sama-sama memiliki enam poin, hanya tertinggal satu poin dari Australia di posisi kedua, berarti semua tim masih bisa bermimpi mengamankan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 pada akhir Putaran Ketiga.

Meskipun mungkin terlihat tidak mungkin pada awalnya mengingat berstatus sebagai underdog, Indonesia dan Marselino akan tetap percaya dan terus bermimpi untuk lolos ke Piala Dunia, terutama setelah malam seperti Selasa.