Bagikan:

JAKARTA - Thomas Tuchel resmi menjadi manajer tim nasional Inggris. Dirinya pun meminta maaf karena berpaspor Jerman.

Tuchel menggantikan Gareth Southgate yang meletakkan jabatan usai membawa Inggris menjadi runner up Euro 2024. Ini menjadi pencapaian tertinggi Southgate karena sebelumnya di Euro 2020 juga juga hanya diantarnya mencapai final sebelum kalah lawan Italia.

Posisi Southgate untuk sementara digantikan manajer timnas U-21 Lee Carsley saat Inggris melakoni pertandingan di UEFA Nations League. Semula FA mengincar manajer Manchester City Pep Guardiola untuk menangani Inggris.

Meski muncul sejumlah nama, termasuk Mauricio Pochettino, Harry Redknapp, Graham Potter hingga Tuchel sendiri, namun FA cenderung pada Guardiola dan siap menunggu sang manajer menyelesaikan kontrak hingga akhir musim 2024/2025.

Hanya, Guardiola tidak memberi jawaban pasti. Carsley sesungguhnya sempat menerbitkan harapan. Namun kekalahan memalukan 2-1 dari Yunani menjadikan dia tak lagi menjadi kandidat. FA akhirnya sukses menggaet Tuchel untuk menggantikan Southgate.

Penunjukan Tuchel sesungguhnya tetap menjadi kejutan. Pasalnya, dia sempat melakukan negosiasi dengan Manchester United sebagai upaya menggantikan manajer Erik ten Hag. Kini, MU terpaksa tetap mengandalkan Ten Hag yang kembali gagal menunjukkan kinerja maksimal di kompetisi Premier League Inggris.

Tuchel sendiri menjadi manajer dari luar Inggris ketiga setelah Sven Goran Eriksson (Swedia) yang menangani The Three Lions pada 2001 hingga 2006 dan Fabio Capello (Italia). Capello menangani tim era Steven Gerrard dan Frank Lampard pada 2008 hingga 2012.

FA merekrut Tuchel bersama asistennya, Anthony Barry. Pelatih yang menghabiskan kariernya sebagai pemain di klub-klub kecil Inggris ini sudah menjadi asisten Tuchel saat menangani Chelsea dan Bayern Munchen. Barry juga pernah menjadi asisten pelatih Roberto Martinez saat mengarsiteki timnas Belgia.

"Kami bangga bisa merekrut Thomas Tuchel yang merupakan salah satu pelatih terbaik di dunia dan Anthony Barry yang merupakan salah satu pelatih terbaik di Inggris," kata CEO FA Mark Bullingham saat memperkenalkan Tuchel.

Bullingham menuturkan Tuchel bukan satu-satunya pilihan. Menurut dia FA sudah mewawancarai atau melakukan negosiasi dengan tidak kurang 10 kandidat. Namun pria asal Jerman itu yang akhirnya terpiih.

Meski sudah ditetapkan sebagai manajer anyar Inggris, namun mantan manajer Chelsea ini baru akan bertugas pada 1 Januari 2025. Tuchel menerima kontrak menangani Inggris hingga 2026. Dirinya bakal mendapat gaji sebesar 5 juta poundsterling atau sekira 101 miliar rupiah setiap tahun. Eks pelatih Bayern ini ditargetkan tak sekadar meloloskan Inggris ke Piala Dunia 2026.

Saat disinggung statusnya sebagai manajer asing ketiga yang menangani The Three Lions, Tuchel berucap yang dikutip The Sun, "Saya mohon maaf bila saya berpaspor Jerman."

Tuchel memastikan meski seorang Jerman dirinya tak mempermasalahkan menangani timnas dari negara lain. Apalagi, pria berusia 51 ini sangat termotivasi karena pernah bekerja di klub Premier League dan membawa Chelsea memenangi Liga Champions 2021.

"Tetapi saya bisa memastikan kepada fans Inggris bahwa saya sangat termotivasi dengan Premier League. Saya punya hasrat dan ambisi untuk timnas dari negara ini. Saya pun sangat menyukai negara ini dan senang bekerja di sini," kata dia lagi.

"Saya berharap bisa meyakinkan mereka dan menunjukkan bahwa saya bangga menjadi manajer Inggris. Dan, saya akan membuktikannya," ucapnya.

Sebagai seorang Jerman, Tuchel juga disinggung apakah bakal menyanyikan lagu kebangsaan Inggris saat hendak memulai pertandingan. Sebelumnya, Carsley menolak menyanyikan lagu kebangsaan meski dia seorang Irlandia.

"Saya paham soal itu. Mark menyatakan itu keputusan pribadi apakah Anda hendak menyanyikan [lagu kebangsaan] atau tidak. Sebagian manajer melakukannya, tetapi yang lain tidak menyanyikannya," ujar Tuchel.

Mantan pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain ini secara tersirat tidak keberatan bila akhirnya menyanyikan 'God Save The King'.

"Saya memang belum memutuskannya. Yang jelas lagu kebangsaan Anda [Inggris] memang penuh haru dan menggugah semangat. Saya merasakannya saat di Wembley dan sejumlah pertandingan," kata dia.

"Namun apa pun keputusannya, saya tetap menunjukkan sikap hormat saya atas tugas, negara dan lagu kebangsaan. Ini tentu hal baru dan saya butuh waktu untuk mempertimbangkannya," ucapnya.

Tuchel lebih lanjut menuturkan bila tak mudah menangani timnas Inggris di era saat ini. Pasalnya, Inggris dipenuhi pemain bertalenta. Selain Harry Kane yang pernah ditanganinya di Bayern, Inggris memiliki Jude Bellingham, Phil Foden, Declan Rice dan Cole Palmer. Dia diharapkan membawa mereka ke pentas terbesar di Piala Dunia.