Bagikan:

JAKARTA - Pertemuan Elfsborg vs AS Roma pada laga kedua Liga Europa 2024/2025 di Boras Arena, Jumat, 4 Oktober 2024, dini hari WIB, menjadi duel pemburu kemenangan pertama.

Elfsborg bertekad untuk mengklaim kemenangan kandang pertama di turnamen Eropa sejak 1978. Sementara I Giallorossi mereka berusaha memperbaiki rekor buruk di laga tandang.

Setelah kepergian Daniele De Rossi pertengahan September 2024, Roma nyaris meraih poin maksimal dari pertandingan pembuka Liga Europa minggu lalu. Namun, akhirnya harus puas dengan hasil imbang 1-1 di kandang sendiri melawan Athletic Bilbao.

Positifnya, di tangan pelatih anyar, Ivan Juric, Roma mengalami perkembangan signifikan.

Debut sang pelatih terbilang mengesankan ketika melumat Udinese 3-0 di Olimpico. Selepas meraup satu poin kontra Bilbao di Liga Europa, Roma kembali menang di Serie A.

Mereka menghajar Venezia 2-1 pada Minggu, 29 September 2024. Hasil itu membuat posisi Roma di klasemen naik ke tangga kesembilan dengan sembilan poin dari enam laga.

Sebetulnya, perjalanan Roma pada awal musim ini tidak buruk-burut amat. Selepas kalah dari Empoli 1-2 di liga, mereka tidak terkalahkan di lima partai berikutnya. Tiga partai terbaru di antaranya sudah ditangani oleh Juric.

Perekrutan pemain pada bursa musim panas kemarin sudah menunjukkan keberhasilan. Di bawah tangan dingin Juric, komposisi yang ada bisa meraih hasil lebih baik.

Jika Roma ingin mencapai delapan besar Liga Europa, mereka tentunya harus memulai proses untuk memperbaiki rekor tandang mereka yang buruk.

Musim lalu, mereka hanya memenangi dua dari tujuh pertandingan kontinental di kandang lawan.

Sebelum menghadapi Elfsborg untuk pertama kalinya sejak November 1999, Giallorossi hanya memenangi tiga dari 15 pertandingan Liga Europa terakhir mereka di luar Roma.

Namun, situasi terkini jelas berbeda. Penggawa Roma sudah mulai percaha dengan kehadiran Juric.

Apalagi, Giallorossi diuntungkan dengan statistik Elfsborg yang menelan kekalahan empat kali dari lima pertandingan melawan tim asal Italia hingga saat ini.

Satu-satunya kemenangan atas tim Italia terjadi saat Elfsborg menekuk Lazio 1-0 di babak kualifikasi 15 tahun lalu.

Elfsborg juga masih canggung bermain di Liga Europa. Soalnya, klub yang bermarkas di Boras ini baru kembali ke turnamen Eropa sejak tersingkir di babak penyisihan grup Liga Europa pada 2013.

Ketika itu, mereka hanya meraih satu poin dari lima pertandingan pembukaan.

Mengincar kelolosan ke fase berikutnya menjadi target berat buat Elfsborg mengingat mereka harus menghadapi tim-tim kuat seperti Roma, Tottenham Hotspur, Galatasaray, Nice, dan Athletic Bilbao.

Hasil di partai pembuka Liga Europa menjadi bukti bahwa Elfsborg sulit masuk dalam persaingan. Mereka takluk 2-3 dari AZ Alkmaar.

Anak asuh Oscar Hiljemark dipaksa hanya menghasilkan dua tembakan. Beruntung, dua peluang itu menjadi gol.

Catatan tiga kemenangan dan satu kekalahan dari empat laga kualifikasi Liga Europa di kandang sendiri tak akan cukup menjadi motivasi. Pasalnya, lawan-lawan mereka tergolong tim yang lebih lemah.

Prakiraan Formasi

Elfsborg (3-4-3): Pettersson; Larsson, Buhari, Yegbe; Hedlund, B. Zeneli, Ouma, Hult; A. Zeneli, Baidoo, Qasem

Roma (3-4-2-1): Ryan; Hermoso, Hummels, Ndicka; Abdulhamid, Pisilli, Paredes, Angelino; Soule, Baldanzi; Shomorudov