Bagikan:

JAKARTA – Perenang Joe Aditya yang membela Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tercatat memecahkan dua rekor nasional dalam perjalanan suksesnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Rekor terbaru yang berhasil dia bukukan adalah medali emas nomor 100 meter gaya bebas putra di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu, 18 September 2024, malam WIB.

Perenang 23 tahun itu memastikan diri menjadi yang terbaik setelah mencatat waktu 50,28 detik di final. Hasil ini menggeser rekor PON atas nama Triady Fauzi Sidiq ketika tampil di PON Jawa Barat 2016 dengan catatan waktu 50,49 detik.

Catatan waktu itu membuat dia unggul atas Erick Ahmad Fathoni (Jawa Barat) yang meraih perak dengan waktu 50,70 detik dan Jeremy Elyon Masterganesha Damanik dari Sulawesi Tengah dengan waktu 50,77 detik untuk mendapat perunggu.

Sebelum itu, Joe sudah terlebih dahulu mendapat emas dan memecahkan rekor atas nama yang sama saat tampil di nomor 200 meter gaya bebas putra dengan catatan waktu 1 menit 50,35 detik.

Triady tercatat memegang rekor ini selama lebih dari satu dekade sejak SEA Games 2013 Naypyidaw, Myanmar. Pada saat itu Triady mencatatkan rekor setelah menyelesaikan perlombaan dengan torehan waktu 1 menit 50,46 detik.

Untuk sementara, Joe masih tercatat sebagai peraih medali emas terbanyak di cabor renang PON Aceh-Sumut 2024. Emas di 100 meter gaya bebas putra merupakan emas keenam perenang yang terdaftar sebagai wakil DKI Jakarta.

Selain dua emas di atas, Joe Aditya juga tercatat meraih emas di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra, 4 x 200 meter gaya bebas estafet putra, 4 x 100 meter gaya bebas estafet putra, dan 100 meter gaya kupu-kupu putra.

Sayangnya, perjalanan sukses Joe ini diwarnai kasus klaim yang melibatkan DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Masalah tersebut bahkan mau dibawa ke ranah hukum oleh Sulteng.

Atlet yang lahir di Jakarta itu, tercatat mendapat dua kartu identitas sekaligus di PON 2024. Hal itu bisa terjadi karena Joe didaftarkan oleh DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah.

Joe sebenarnya masih berstatus sebagai atlet Sulawesi Tengah ketika mengikuti babak kualifikasi menuju PON 2024. Akan tetapi, status itu kemudian gugur atas dasar keputusan yang dibuat oleh Dewan Hakim PON 2024.

Keputusan tersebut membuat Joe mau tidak mau harus membela DKI Jakarta, daerah yang sebelumnya ia wakili di PON Papua 2021. Joe kecewa dengan keputusan itu karena sejak 2022 dirinya dibina oleh Sulteng.

Persoalan di atas membuat Joe pun menolak memakai jaket DKI ketika naik podium untuk pengalungan medali. Ia terlihat mengenakan jaket hitam yang menjadi atribut resmi kontingen Indonesia ketika tampil di Olimpiade Paris 2024.