Bagikan:

JAKARTA - Musim kompetisi Liga 2 2024-2025 membawa semangat baru bagi PSIM Yogyakarta. Setelah pengundian di owners meeting pada Kamis, 25 Juli 2024, PSIM tergabung dalam grup tengah yang terdiri dari tim-tim kuat seperti Bhayangkara Presisi FC dan Adhyaksa Farmel FC. Presiden Brajamusti, Burhan Thole, optimis bahwa Laskar Mataram memiliki peluang besar untuk lolos ke Liga 1.

PSIM Yogyakarta akan menghadapi delapan tim lainnya dalam grup tengah, yaitu Persikas Subang, Persekat Tegal, Bhayangkara Presisi FC, Persijap Jepara, Persiku Kudus, Persipa Pati, Nusantara United, dan Adhyaksa Farmel FC. Burhan Thole menilai bahwa Bhayangkara Presisi FC dan Adhyaksa Farmel FC akan menjadi lawan terberat bagi PSIM. Adhyaksa Farmel, sebagai klub baru yang berhasil naik dari Liga 3 Banten, dipandang sebagai batu sandungan potensial karena semangat dan motivasi yang tinggi.

“Saya percaya PSIM bisa lolos ke Liga 1,” tegas Burhan Thole dengan penuh keyakinan saat ditemui di Jakarta, Senin, 29 Juli. Harapan ini bukanlah tanpa alasan, mengingat PSIM telah melakukan persiapan matang sejak awal musim.

PSIM Yogyakarta telah melengkapi kuota pemain asingnya dengan merekrut Yusaku Yamadera, bek asal Jepang yang memiliki pengalaman bermain di Liga 2 bersama Nusantara United musim lalu. Yusaku dikenal tidak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga mampu membantu serangan dan mencetak gol. Di musim lalu, ia mencetak dua gol penting ke gawang Perserang Serang dan PSDS Deli Serdang.

Selain Yusaku, PSIM juga mendatangkan dua pemain asing lainnya, Joao Pedro Oliveira Santos (Pedrinho) dan Rafael de Sa Rodrigues (Rafinha). Pedrinho, yang sebelumnya bermain untuk Persikabo 1973, dapat beroperasi sebagai gelandang serang atau penyerang sayap. Sementara itu, Rafinha adalah striker tajam yang menjadi mesin gol PSCS Cilacap di Liga 2 musim lalu dengan torehan 9 gol.

Secara geografis, PSIM diuntungkan karena seluruh pertandingan grup tengah berlangsung di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hal ini membantu menjaga stamina pemain karena tidak perlu melakukan perjalanan jauh keluar pulau. Faktor ini, menurut Burhan Thole, dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi PSIM dalam menjaga konsistensi performa sepanjang musim.

Format kompetisi Liga 2 musim ini tetap menggunakan babak delapan besar yang terdiri dari tiga tim dari grup barat dan tengah serta dua tim dari grup timur. Sebelumnya, PSIM gagal lolos ke Liga 1 meski mencapai babak delapan besar. Namun, dengan persiapan yang lebih baik dan komposisi tim yang solid, Burhan Thole yakin tahun ini adalah kesempatan emas bagi PSIM untuk mencapai Liga 1.

“Dengan persiapan yang matang, semangat juang yang tinggi, manajemen yang solid, dukungan supporter, serta sinergi stakeholders sepak bola di Yogyakarta, kami optimis PSIM bisa lolos ke Liga 1,” ujar Burhan Thole penuh harap.

“Kami juga berharap dengan pemain yang ada sekarang, didukung tim pelatih yang bagus, PSIM segera melakukan uji coba dengan tim selevel atau dengan tim anggota Liga 1. Itu harus dilakukan untuk mengetahui hasil TC yang sudah dilakukan,” tambah Burhan Thole.

Presiden Brajamusti, Burhan Thole, juga berharap operator kompetisi, PT LIB, meninjau ulang kebijakan larangan supporter menonton di kandang lawan. Menurutnya, kekhawatiran operator liga berlebihan karena kunjungan ke kandang lawan adalah ajang silaturahmi antar supporter bola di Indonesia.

Dukungan dari Brajamusti, kelompok supporter fanatik PSIM yang berdiri sejak tahun 2003 dengan puluhan ribu anggota, diharapkan menambah semangat dan motivasi bagi PSIM Yogyakarta untuk berjuang maksimal di Liga 2 musim 2024-2025. Dengan dukungan ini, PSIM diharapkan dapat mencapai target yang telah lama dinantikan, yakni promosi ke Liga 1.