Yogyakarta – Menjelang laga kandang kedua PSIM Yogyakarta melawan pemuncak klasemen sementara Grup 2, Persijap Jepara, Presiden Brajamusti, Muslich "Thole" Burhanuddin, meminta agar tim PSIM tampil maksimal dan mampu meraih poin penuh. Laga ini akan berlangsung di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada Rabu mendatang.
"Kami berharap skuad PSIM bermain fight dan meraih poin penuh, apalagi ini pertandingan di kandang," ujar Thole dari Yogyakarta, Senin, 30 September.
Kekalahan telak 1-3 dari Persipa Pati pekan lalu saat tandang ke Pati menjadi pelajaran penting bagi PSIM. "Kekalahan di Pati kemarin harus segera dilupakan. Kondisi tim saat ini belum superior, jadi siapa pun lawannya harus dihadapi dengan skuad terbaik untuk mengamankan langkah ke 8 besar," tegasnya. Brajamusti berharap PSIM selalu meraih poin di setiap laga yang akan dihadapi.
Thole juga menyampaikan permintaan maaf kepada suporter Persijap karena belum dapat memberikan kuota tiket untuk pertandingan besok. "Dengan berat hati, kami belum bisa menerima rekan-rekan suporter Persijap di Mandala Krida. Kuota yang diberikan kepada Brajamusti juga sangat terbatas dan belum ada tambahan kuota," jelasnya. Thole berharap kesempatan untuk mendukung satu tribun bersama suporter Persijap bisa terwujud di pertandingan lain.
BACA JUGA:
Selain itu, Thole mengimbau anggota Brajamusti yang sudah mendapatkan tiket untuk menjaga kondusivitas kota Yogyakarta selama pertandingan. "Kami harap semua anggota tetap menghargai pengguna jalan lain saat keberangkatan maupun kepulangan. Mari tunjukkan loyalitas kita dengan hadir di tribun sebelum kickoff untuk memberikan energi positif kepada PSIM," jelas Thole.
Dengan semangat yang semakin berkobar menjelang pertandingan, Brajamusti siap mendukung penuh dengan menjunjung tinggi sportivitas dan ketertiban. “Kami yakin, PSIM mampu bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di lapangan. Ini adalah momen penting untuk terus melangkah menuju 8 besar Liga 2, dan dengan dukungan suporter yang solid, kemenangan bukan lagi sekadar harapan, tapi sebuah tujuan yang harus dicapai!” tutup Thole dengan semangat.