Bagikan:

JAKARTA - Federasi Sepak Bola Uruguay (AUF) turut buka suara terkait kerusuhan selepas laga semifinal Copa America 2024 antara Uruguay vs Kolombia.

Pihak Uruguay menyayangkan lambatnya intervensi dari pihak keamanan. Padahal, posisi pemain La Celeste dan keluarga pemain dalam bahaya.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan itu melibatkan pemain Uruguay dan suporter Kolombia. Ketika laga berlangsung, suporter kedua tim bentrok.

Namun, kericuhan meluas hingga mengancam area yang berisi keluarga pemain. Selepas laga, beberapa pemain Uruguay mencoba menyelamatkan keluarganya, tapi mereka diadang suporter Kolombia yang membuat baku pukul pun tak terelakkan.

Kerusuhan mereda begitu pihak keamanan datang mengintervensi. Para pemain Uruguay beserta keluarga pun berhasil diamankan.

AUF membela tindakan pemain Uruguay yang coba menyelamatkan keluarganya. Mereka mengutuk kekerasan suporter Kolombia dan lambatnya intervensi tim keamanan penyelenggara Copa America 2024.

"Para pemain bereaksi secara naluriah terhadap apa yang wajar, yaitu membela dan melindungi anak-anak yang berada di tribun penonton, perempuan yang diserang, istri, ayah, anak, dan saudara laki-laki yang ada di sana."

"Itu adalah respons naluriah seorang ayah. Itu adalah reaksi alami yang terjadi dengan banyak logika mengingat apa yang terjadi di sekitar mereka," kata Presiden AUF, Ignacio Alonso Labat.

Beberapa nama pemain yang mendapat sorotan ialah Darwin Nunez, Ronald Araujo, dan kapten Jose Mari Gimenez.

Ketiganya tampak terlibat dalam perkelahian dengan suporter Kolombia.

Namun, apa yang mereka lakukan dianggap sebuah kewajaran karena mereka khawatir dengan nasib keluarga yang terjebak dalam kerusuhan.

Bahkan, kapten Gimenez mengungkapkan kekecewaan karena buruknya pengamanan dalam Copa America 2024.

"Izinkan saya mengatakan sesuatu sebelum mereka memotong Anda karena mereka tidak mengizinkan kami berbicara melalui mikrofon."

"Mereka tidak ingin saya mengatakan apa pun tentang apa yang terjadi, tetapi ini adalah bencana," kata Gimenez.

"Harap berhati-hati, keluarga kami berada di tribun, ada bayi-bayi kecil yang baru lahir. Itu adalah bencana. Tidak ada polisi dan kami harus membela keluarga kami."

"Ini adalah kesalahan dua atau tiga orang yang minum (alkohol) terlalu banyak dan tidak tahu cara minum," ujar sang kapten lagi.

Selain kerusuhan itu, suasana sempat memanas di antara staf dan pemain kedua tim begitu peluit akhir dibunyikan.

Namun, konfrontasi itu tak berlangsung karena teralihkan bentrok suporter Kolombia dan pemain Uruguay.

"Saya pikir insiden itu berakhir dengan pertengkaran di lini tengah. Ketika saya melihat itu terjadi, saya pergi ke ruang ganti."

"Saya pikir mereka berterima kasih kepada para penggemar atas dukungan mereka. Namun, kemudian saya mengetahui bahwa sayangnya ada beberapa masalah di sana," kata pelatih Uruguay, Marcelo Bielsa.

Terlepas dari itu, Kolombia berhasil melangkah ke final Copa America 2024 setelah menumbangkan Uruguay dengan skor tipis 1-0. Gol kemenangan Los Cafeteros dicetak Jefferson Lerma.

Kolombia selanjutnya akan menghadapi Argentina di partai puncak pada 15 Juli 2024.