Bagikan:

JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung memiliki keinginan untuk bersua tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, sebelum Olimpiade Paris 2024.

Gregoria seharusnya bersua dengan An Se-young di babak kedua Singapura Open 2024. Namun, perubahan undian di turnamen itu membuat keduanya kemungkinan baru bisa bersua di semifinal.

"Seharusnya (kami bertemu) di babak kedua, tetapi belum karena perubahan undian. Saya berharap sebelum Olimpiade Paris 2024 saya bisa bertemu dulu dengan dia," ujar Gregoria.

Pada turnamen Piala Uber 2024 awal bulan ini, kedua pebulu tangkis itu seharusnya juga sudah bersua satu sama lain.

Akan tetapi, pertemuan itu gagal terjadi lantaran An Se-young absen ketika Indonesia menang atas Korea Selatan dan lolos ke final untuk pertama kalinya sejak 2008.

Pada undian awal Singapura Open 2024 sebelum managers meeting, Gregoria seharusnya bersua dengan wakil China Taipei, Wen Chi Hsu. Namun, unggulan keempat China Taipei lainnya, Tai Tzu Ying, malah memutuskan mundur.

Berdasarkan regulasi terbaru BWF, pemain dengan status unggulan yang memutuskan mundur otomatis akan digantikan oleh pemain dengan peringkat tertinggi setelah status unggulan satu sampai delapan.

Gregoria Mariska Tunjung yang berada di peringkat sembilan otomatis naik ke unggulan dan berhak pindah ke posisi unggulan dalam undian.

Karena itu, pebulu tangkis asal Wonogiri itu, yang tadinya berada di posisi ketiga digeser ke posisi ke-13 menggantikan Wang Zhi Yi unggulan tujuh dari China.

Sementara itu, Wang Zhi Yi mengisi posisi yang ditinggalkan Tai Tzu Ying yaitu posisi kesembilan.

"Perubahan undian juga cukup menguntungkan dan saya mau memanfaatkannya," ujar Gregoria.

Pada babak kedua Singapura Open 2024, Gregoria akan bersua dengan tunggal China Taipei, Pai Yu Po, yang mendapat tiket babak kedua setelah menghentikan wakil Thailand, Supanida Katethong.

An Se-young juga sudah mengamankan tiket babak kedua usai menekuk wakil Myanmar, Thet Htar Thuzar.