JAKARTA - Perhelatan Piala Asia U-23 2024 di Qatar rampung pada Jumat, 4 Mei 2024. Jepang U-23 keluar sebagai juara setelah mengalahkan Uzbekistan U-23 dengan skor 1-0 di final.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) merangkum beberapa fakta sepanjang turnamen.
Indonesia tentu paling menonjol dan mencuri perhatian. Selain debut mengesankan, suporter Garuda Muda paling mewarnai Piala Asia U-23 2024.
Berikut rangkuman fakta sepanjang penyelenggaraan Piala Asia U-23 2024.
BACA JUGA:
Indonesia U-23 Debut Menawan
Selepas edisi pertama pada 2013 di Oman, cuma ada dua tim debutan yang berhasil melangkah hingga semifinal dan berakhir di peringkat keempat turnamen.
Qatar U-23 menjadi tim pertama yang melakukannya pada edisi kedua tahun 2016 di negara sendiri. Mereka takluk di tangan Korea Selatan U-23 (1-3) di semifinal. Kemudian, mereka hanya mengakhiri turnamen di peringkat keempat usai kalah kontra Irak U-23 (1-2) di perebutan tempat ketiga.
Dua debutan lain pada edisi tersebut, Thailand U-23 dan Vietnam U-23, tak bisa lolos dari babak grup.
Edisi ketika tahun 2018 di China, Palestina U-23 dan Malaysia U-23 menjadi debutan. Namun, langkah mereka hanya mencapai perempat final.
Pada edisi keempat tahun 2020 pun tak ada tim yang menyamai catatan Qatar U-23. Bahrain U-23 yang tampil sebagai debutan berakhir sebagai juru kunci babak grup.
Edisi kelima tahun 2022 setali tiga uang. Turkemnistan dan Tajikistan sebagai debutan tak tampil membuat kejutan.
Tajikistan hanya mengakhiri turnamen selaku juru kunci grup. Sementara Turkmenistan terhenti di perempat final.
Pencapaian Qatar U-23 sebagai debutan yang melangkah paling jauh akhirnya disamai Indonesia U-23. Garuda Muda menjadi debutan pada Piala Asia U-23 2024.
Mereka tampil menawan menekuk tim besar seperti Australia U-23, Yordania U-23, dan Korea Selatan U-23 untuk ke semifinal.
Sayang, pada perebutan peringkat ketiga, pasukan Shin Tae-yong kalah dari Irak U-23 dan harus puas di peringkat keempat.
Suporter Indonesia Paling Militan
Semua tim di Piala Asia U-23 2024 memang memiliki suporter. Namun, pendukung Indonesia U-23 paling militan.
Mereka bahkan paling banyak muncul di tribun ketimbang pendukung tim lain. Dengan warna dominan merah dan berbagai alat peraga, suporter Indonesia, menurut AFC, paling mewarnai Piala Asia U-23 2024.
Suntikan semangat dari dukungan besar suporter itulah yang membuat penampilan Indonesia U-23 sepanjang turnamen mengesankan.
Penantian Panjang Berakhir
Butuh waktu enam edisi bagi turnamen ini untuk mendapatkan juara dua kali untuk pertama kalinya.
Jepang U-23 mengangkat gelar untuk kedua kalinya, delapan tahun setelah mereka juara kali pertama pada edisi kedua tahun 2016.
Menariknya, Jepang U-23 memenangi dua gelar Piala Asia U-23 Jepang ketika Qatar menjadi tuan rumah.
Kegembiraan Olimpiade Paris 2024
Uzbekistan U-23 memang kalah di final Piala Asia U-23 2024 saat ditekuk Jepang U-23 dengan skor 1-0.
Namun, hasil itu bukanlah kabar buruk yang harus diratapi. Terpenting, anak asuh Timur Kapadze untuk kali pertama tampil di Olimpiade Paris 2024.
Mereka akan debut pada Olimpiade Paris 2024 untuk bertarung di Grup C melawan Spanyol, Mesir, dan Republik Dominika.
Sejak menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 1993, Uzbekistan tak pernah meloloskan cabang sepak bola. Artinya, sudah ada tujuh edisi Olimpiade yang dilewatkan cabang sepak bola Uzbekistan.
Sementara itu, Jepang U-23 akan berada di Grup D Olimpiade Paris 2024 bersama Paraguay, Mali, dan Israel.
Lalu, Irak U-23 akan menghadapi Argentina, Maroko, dan Ukraina di Grup B.
Satu tiket terakhir ke Olimpiade Paris 2024 akan diperebutkan Indonesia U-23 dan Guinea U-23. Keduanya akan bertarung pada 9 Mei 2024 melalui jalur playoff antarkonfederasi, peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 kontra peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023.
Pemain Spesialis Turnamen
Ali Jasim memenangi penghargaan Pencetak Gol Terbanyak Piala Asia U-23 2024. Dia mencetak gol kemenangan Irak U-23 saat melawan Indonesia U-23 pada perebutan peringkat ketiga.
Kemenangan itu membawa Irak U-23 meraih tiket otomatis terakhir ke Olimpiade Paris 2024.
Sebelumnya, kehadiran Ali Jasim sangat penting. Dia mencetak gol krusial saat membawa Irak U-20 lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2022.
Pemain berusia 20 tahun itu kini berharap bisa berkiprah di Eropa.
Gol Terbanyak Kedua
Piala Asia U-23 2024 menghasilkan gol total terbanyak kedua sepanjang turnamen. Pada edisi keenam ini, ada 84 gol tercipta dari 32 pertandingan.
Torehan itu menjadi yang kedua terbanyak setelah edisi kedua pada 2016 dengan 103 gol.
Jumlah Gol Piala Asia U-23
2013 (Oman) - 73 Gol
2016 (Qatar) - 103 Gol
2018 (China) - 82 Gol
2020 (Thailand) - 69 Gol
2022 (Uzbekistan) - 81 Gol
2024 (Qatar) - 84 Gol
Clean-sheet Terbanyak
Uzbekistan U-23 memang gagal menjadi juara dalam dua edisi beruntun Piala Asia U-23 (2022 & 2024).
Meski demikian, kiper Abduvakhid Nematov mendapatkan penghargaan Kiper Terbaik Piala Asia U-23 2024 setelah mencatatkan clean-sheet terbanyak sepanjang turnamen.
Kiper FC Nasaf mencatatkan empat clean-sheet dari lima nirkebobolan yang dihasilkan Uzbekistan U-23. Satu-satunya kebobolan yang didapat Nematov terjadi saat laga final melawan Jepang U-23 atau penampilan kelimanya di Piala Asia U-23 2024.