Bagikan:

JAKARTA - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengakui bahwa tak bisa mencari pola permainan yang tepat untuk mengatasi serangan-serangan dan tekanan Shi Yu Qi dalam laga final Piala Thomas 2024 pada Minggu.

Ginting menyerah 17-21, 6-21 kepada Shi dalam laga di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China.

“Memang dari awal sampai selesai tidak bisa keluar dari tekanan yang Shi Yu Qi kasih. Mulai dari cara bermain, cara mengatasi kondisi dan situasi di lapangan, bagaimana mencari cara yang tepat," kata Ginting kepada wartawan usai pertandingan.

Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu menilai kendati sempat mengejar lawan pada poin-poin kritis pada gim pertama, Shi bisa dengan cepat mencari cara untuk segera mengakhiri pertandingan dengan baik.

Tunggal putra peringkat tujuh dunia tersebut mengaku sebenarnya tidak ada tekanan yang ia rasakan untuk meraih poin.

Ia menyoroti faktor kecepatan dalam mencari solusi atas pola permainan yang diterapkan lawan, bukan karena atmosfer suporter tuan rumah.

“Lebih ke cara permainan saja. Dia bukan lawan yang gampang juga. Jadi (bukan karena tekanan penonton), tapi lebih ke bagaimana saya di lapangan, dari nonteknis seperti bagaimana caranya untuk tetap tenang, dan lainnya,” kata Ginting.