JAKARTA - Pebulutangkis putra Indonesia, Marcus Gideon resmi memutuskan pensiun di usia 33 tahun. Keputusan itu diambilnya bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya pada Sabtu, 9 Maret.
Perjuangannya selama 25 tahun telah menghadirkan banyak pengalaman dan momen jatuh bangun. Marcus Gideon juga tak lupa bersyukur atas apa yang membuatnya bisa berada di titik ini.
“Pada hari ini tepat di usia 33 tahun saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25 tahun tidak henti-hentinya saya berlatih dan bersaing di lapangan,” tulis Marcus di Instagram pribadinya dikutip Minggu, 10 Maret.
“Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah berkarya dalam hidup saya, tanpa-Nya saya mungkin tidak ada seperti sekarang ini. Saya sadar saya ada sampai sekarang ini hanya karena kemurahan Tuhan saja,” lanjutnya.
Banyak mengukir prestasi membanggakan untuk Tanah Air, Marcus Gideon juga tak lupa berterima kasih kepada partnernya semasa berkompetisi di sektor ganda putra, almarhum Markis Kido dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus juga mengapresiasi dukungan para suporter yang sudah mendukung karirnya sejak awal.
“Saya berterima kasih kepada partner-partner saya, alm. Kido @markis_kido11, Kevin @kevin_sanjaya, dll. Terimakasih untuk keluarga yang selalu mensupport dan mendoakan saya,” ungkapnya lagi.
Sebelum memutuskan gantung raket, Marcus Gideon memang dikenal sebagai pebulutangkis yang berprestasi. Ia sudah berlatih bulu tangkis sejak usia dini.
Di usia 9 tahun Marcus Gideon sukses menjuarai Victorian International Challenge pada 2009 bersama klub Tangkas Jakarta di Australia. Dari situ karirnya terus melesat, Marcus akhirnya sukses menembus Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung pada 2010.
Karier Marcus di kancah bulu tangkis tak lepas dari pasang surut. Ia juga sempat keluar dari Pelatnas lantaran tidak masuk dalam skuad All England tahun 2013. Nyatanya momen tersebut justru menjadi momen titik balik Marcus. Pasalnya ia kemudian dipasangkan dengan Markis Kido yang juga berstatus non-pelatnas.
Bersama Kido, nama Marcus mulai dikenal karena mereka berhasil menjuarai French Open 2013 dan Indonesia Masters 2014. Selain itu mereka menembus peringkat 10 BWF nomor ganda putra.
Pada tahun 2015, Marcus kembali ditarik masuk Pelatnas lalu dipasangkan dengan Kevin Sanjaya. Pasangan ini langsung melejit dengan julukan 'the Minions' yang paling ditakuti oleh semua lawan.
Bersama Kevin, Marcus sukses menuju puncak karier dan memegang rekor bertahan di peringkat teratas klasemen nomor 1 BWF selama 5 tahun, hingga akhirnya harus lengser pada tahun 2022.
Sepanjang kariernya, Marcus telah memenangkan 19 gelar BWF termasuk juara All England tahun 2017.
Daftar Prestasi Marcus Gideon:
Tahun 2011
Singapore International (Juara)
Tahun 2012
Iran Fajr International (Juara)
Tahun 2013
Prancis Open (Juara)
Tahun 2016
Malaysia Masters (Juara)
India Open (Juara)
Australia Open (Juara)
China Open (Juara)
Tahun 2017
Denmark Open (Runner-up)
China Open (Juara)
Hong Kong Open (Juara)
World Superseries Finals (Juara)
All England Open (Juara)
Tahun 2018
Indonesia Masters (Juara)
India Open (Juara)
All England Open (Juara)
Indonesia Open (Juara)
Asian Games (Juara)
Japan Open (Juara)
Denmark Open (Juara)
French Open (Runner-up)
China Open (Juara)
Hong Kong Open (Juara)
E-Plus Badminton Asia Team Championship (Emas)
Asian Games (Perak)
Tahun 2019
Malaysia Masters (Juara)
Indonesia Masters (Juara)
Badminton Asia Championship (Runner-up)
Indonesia Open (Juara)
Japan Open (Juara)
China Open (Juara)
Denmark Open (Juara)
French Open (Juara)
China Open (Juara)
Tahun 2020
Indonesia Masters (Juara)
All England Open (Runner-up)
Badminton Asia Team Championship (Emas)
Tahun 2021
Indonesia Masters (Juara)
All England Open (Runner-up)
French Open (Runner-up)
Hylo Open (Juara)
Indonesia Masters (Runner-up)
Indonesia Open (Juara)
Piala Thomas (Emas)
BWF World Tour Final (Runner-up)
Tahun 2022
Denmark Open 2022 (Runner-up)