Bagikan:

JAKARTA - Persija Jakarta dihadapkan pada tantangan lain jelang menghadapi dua laga home terdekatnya, Madura United dan Dewa United. Klub kebanggaan warga Jakarta itu, tak bisa menggelar laga di Ibu Kota dan mesti menepi ke Bali. 

Laga terdekat yang bakal dijalani Macan Kemayoran adalah menjamu Madura United, pada Kamis 22 Februari. Setelah itu tim asuhan Thomas Doll akan away ke markas Arema FC pada 26 Februari dan kembali menghadapi Dewa United sebagai laga kandang pada 3 Maret. 

Namun dalam dua agenda kandang itu, Persija Jakarta tak bisa tampil di kota asalnya, Jakarta. Mereka terpaksa harus bermain jauh dari Ibu Kota karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Informasi secara resmi terkait stadion kandang Persija untuk beberapa pekan kedepan itu sudah tertuang dalam circular #24 PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1. Hal ini juga disampaikan oleh Ambono Janurianto selaku Direktur Utama Persija.

 

“Situasi di Ibu Kota tidak memungkinkan untuk menggelar laga kandang. Sedangkan stadion lain di Jabodetabek pun masih tahap renovasi,” kata Ambono Janurianto dalam keterangan resmi pada Rabu, 14 Februari.

“Hal ini memaksa Persija untuk mencari alternatif kandang dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, menjadi lokasi yang paling memungkinkan,” jelasnya.

Bali dipilih sebagai lokasi kandang sementara Macan Kemayoran dengan pertimbangan di antara dua laga home, Persija akan melawat ke markas Arema FC yang juga berada di Pulau Dewata. Jarak yang lebih efisien menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan momen pemulihan.

“Kami menilai Bali menjadi lokasi paling ideal untuk kandang sementara Persija pada 22 Februari (vs Madura United) dan 2 Maret (vs Dewa United),” imbuh dia.

“Sebab, pada 26 Februari 2024 Persija akan away vs Arema FC di Bali. Jadi dalam periode tiga laga itu, tim menetap di Bali sehingga sangat baik untuk recovery pemain,” tutur sang direktur menjelaskan.