Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menanggapi kabar soal Shin Tae-yong yang mendapat tawaran melatih negara lain. Kabar ini mencuat setelah Timnas Indonesia tampil apik hingga babak 16 besar Piala Asia 2023.

Ketum PSSI itu mengaku tak bisa menolak andai sang pelatih memilih hengkang ke negara lain. Namun, satu hal yang ditegaskan dirinya ialah soal profesionalitas.

"Saya 'kan orang profesional, jadi saya pegang prinsip itu. Jika coach Shin mau mundur, saya tidak bisa nolak," kata Ketum PSSI.

Meski tampaknya tak mempermasalahkan keputusan Shin Tae-yong, Erick membahas soal kesepakatan yang pernah terjalin sebelumnya. Ia menyebut ada dua parameter yang bisa menjadi tolak ukur kinerja pelatih asal Korea Selatan itu.

"Namun, kesepakatan saya dan Shin Tae-yong yang kontraknya habis hingga Juni 2024, ada dua parameter, yakni Timnas Indonesia lolos 16 besar Piala Asia dan delapan besar Piala Asia U-23 bagi tim nasional muda kita. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027," ujarnya.

Erick lebih lanjut juga menyatakan, meski sejauh ini puas atas kinerja Shin Tae-yong, PSSI harus memasang target prestasi di level Asia terhadap pelatih yang sudah menangani Timnas Indonesia sejak 2019 itu.

"Karena itu, pada Piala Asia U-23, April 2024, Indonesia harus bisa berbicara banyak. Apalagi banyak pemain U-23 kita masuk dalam skuad Timnas Indonesia senior kemarin dan beberapa pemain sering jadi starting eleven. Itu modal yang sangat besar bagi dia (Shin Tae-yong) untuk membuat kejutan," tutur Erick.

Pada Piala Asia U-23 nanti, Indonesia bergabung di grup A bersama Qatar, Yordania, dan Australia. Persaingan di Piala Asia U-23 jauh lebih berat.

Turnamen itu diikuti 16 negara dan terbagi dalam empat grup. Dua peringkat teratas masing-masing grup lolos ke babak knock-out atau delapan besar.