Max Verstappen Ukir Tujuh Rekor setelah Juara F1 Abu Dhabi
Max Verstappen memenangi F1 Grand Prix terakhir di Abu Dhabi (Instagram/@maxverstappen1).

Bagikan:

JAKARTA – Max Verstappen sukses memecahkan tujuh rekor menakjubkan dalam balapan F1 musim 2023 setelah memenangi Grand Prix terakhir di Abu Dhabi.

Pebalap berusia 26 tahun itu menjadi yang tercepat pada seri terakhir di Sirkuit Yas Marina pada Minggu, 26 November 2023. Itu adalah kemenangan ke-19 Verstappen musim ini.

Hasil ini merupakan paling dominan dalam sejarah panjang F1 yang mengantar Verstappen meraih gelar ketiganya di F1 tiga kali beruntun.

Berikut Tujuh Rekor Verstappen

Menang 19 Kali

Kemenangan di Abu Dhabi merupakan kemenangan ke-19 Verstappen pada musim ini dari 22 seri balapan. Itu adalah yang terbanyak dalam sejarah F1.

Persentase Kemenangan

Musim ini Verstappen membuat persentase kemenangannya 86,36%. Catatan ini membuat dia mematahkan rekor Alberto Ascari yang bertahan sejak 1952.

Kemenangan Beruntun

Musim ini Verstappen berhasil menorehkan 10 kemenangan beruntun. Catatan itu dimulai dari seri kelima di Miami, Amerika Serikat, sampai di Monza, Italia.

Catatan itu membuat Verstappen melewati sembilan kemenangan berturut-turut milik Sebastian Vettel. Pebalap Jerman itu sebelumnya memegang rekor kemenangan beruntun bersama Red Bull selama kampanye perebutan gelarnya pada tahun 2013.

Podium

Dari total 22 seri balapan musim ini, Verstappen hanya gagal naik podium di Grand Prix Singapura. Sisanya, dia mengamankan 19 kemenangan dan dua kali naik podium kedua, masing-masing di Arab Saudi dan Azerbaijan.

Poin

Kemenangan di seri terakhir Abu Dhabi membuat Verstappen mengantongi total 575 poin dari 620 poin yang bisa didapat. Artinya, dia mencetak 92,7 persentase kemungkinan poin.

Memimpin Lap

Verstappen musim ini juga berhasil memimpin 1.003 lap dari total 1.383. Dia menjadi pebalap pertama yang memimpin lebih dari seribu lap sepanjang musim.

Margin Poin

Total 575 poin yang dikumpulkan Verstappen membuat dia unggul sebanyak 209 poin dari rekan setimnya, Sergio Perez, yang menutup musim sebagai runner-up. Itu adalah margin kemenangan terbesar dalam sejarah kejuaraan.