Bagikan:

JAKARTA - Bayern Munchen tampil perkasa dalam lanjutan pertandingan Bundesliga pekan ke-24, di mana The Bavarians mampu mengalahkan tuan rumah Hoffenheim dengan skor telak 6-0, di Rhein-Neckar Arena, Sabtu 29 Februari. Namun ada yang unik dalam pertandingan tersebut, kedua tim menghabiskan 13 menit terakhir pertandingan dengan hanya melakukan 'pemanasan' di dalam lapangan.

Kenapa demikian? Pertandingan sempat dihentikan di menit ke-67 setelah Leon Goretzka mencetak gol keenam Bayern. Pada momen itu, beberapa pendukung Bayern mulai menampakkan spanduk bertuliskan 'Hopp bleibt en hurenshohn' yang berarti 'Hopp tetap tidak sah.'

Pesan ini adalah ejekan yang diarahkan pada pemilik Hoffenheim, Dietmar Hopp. Sekitar 10 menit kemudian, spanduk kedua bertuliskan pesan yang sama kembali dibentangkan oleh pendukung Bayern. Kali ini wasit Christian Dingert kembali menghentikan pertandingan.

Para pemain Bayern menghampiri pendukungnya dan meminta untuk berhenti menunjukkan spanduk-spanduk tersebut. Pelatih Bayern Hansi Flick, Direktur Olahraga Hasan Salihamidzic, Chief Executive Officer (CEO) Karl-Heinz Rummenigge dan anggota dewan Oliver Kahn juga meminta spanduk tidak dibentangkan.

Kedua tim kemudian meninggalkan lapangan ketika wasit menerapkan prosedur pedoman UEFA untuk menangani insiden rasisme dalam pertandingan sepak bola. Ketika kedua pemain kembali ke lapangan, mereka menghabiskan 13 menit tersisa tanpa niat untuk bermain secara serius. Lebih terlihat seperti pemanasan. Ini adalah tanda protes para pemain terhadap keras kepalanya pendukung Bayern.

"Saya malu dengan apa yang terjadi dan meminta maaf kepada Dietmar Hopp. Ini hari yang gelap untuk sepak bola," kata Karl-Heinz Rummenigge.

“Kami akan mengambil tindakan terhadap para pendukung itu. Tidak ada tempat bagi mereka di stadion sepak bola,” tambahnya.

Ketua Liga Sepak Bola Jerman (DFL) Christian Seifert juga mengkritik tindakan pendukung Bayern. "Kebencian semacam ini tidak bisa diterima dan harus dikutuk dengan keras," jelasnya.

Benci Hopp Sejak Lama

Spanduk yang dipajang oleh pendukung Bayern kemarin adalah yang terbaru dari serangkaian protes penggemar sepak bola Jerman terhadap Hopp dan Hoffenheim. 

Pada Juni 2019, beberapa pendukung Borussia Dortmund didenda berat setelah dinyatakan bersalah menyanyikan lelucon kepada Hopp. Mereka juga memamerkan celana dalam dalam aksi tersebut.

Pendukung Dortmund juga tidak diizinkan menghadiri dua pertandingan tandang di Hoffenheim. Hukuman ini permanen sampai kesalahan yang sama diulang. Ketika Dortmund dan Hoffenheim bertemu pada Desember 2019, hukuman itu ditegakkan.

Pekan lalu, pendukung Borussia Monchengladbach melakukan hal yang sama ketika Hoffenheim bermain imbang 1-1. Insiden itu menyebabkan Direktur Olahraga Max Eberil dan kapten Lars Stindl harus memohon untuk melepaskan spanduk.

Menariknya, setelah insiden pendukung Bayern Munich kemarin, para penggemar Dortmund sekali lagi diperingatkan oleh klub Westfalenstadion mereka untuk berhenti bersorak pada Hopp dalam kemenangan 1-0 mereka atas Freiburg.

Pendukung Köln kemudian mengangkat spanduk dalam pesan yang sama selama kemenangan 3-0 atas Schalke 04. Para pemain dan pelatih Köln harus memohon kepada para pendukung mereka untuk menurunkan spanduk.

Siapa Dietmar Hopp?

Dilansir dari dictio.id, Dietmar Hopp lahir di Heidelberg, Jerman, 26 April 1940. Dia adalah miliarder pengusaha software di Jerman. Dia adalah salah satu pendiri dari Systemanalyse und Programmentwicklung (SAP) pada tahun 1972 dengan mantan karyawan IBM lainnya yaitu Hans Werner Hector, Klaus Tschira, Claus Wellenreuther dan Hasso Plattner.

Hopp adalah CEO SAP dari tahun 1988 sampai tahun 1998, tanggung jawabnya meliputi pengembangan dan penjualan, hubungan masyarakat, konsultan nasional dan internasional, dan administrasi, Hopp pernah juga menjabat sebagai ketua dewan pengawas SAP dari tahun 1998 hingga tahun 2003, dan anggota dewan dari tahun 2003 sampai 2005.

Dia menyimpan sekitar 10 persen dari saham perusahaannya setelah tidak menjabat. Setelah Hopp pensiun di tahun 2005, nama jalan di depan SAP berganti dari Neurottstraße ke Dietmar Hopp–Allee, untuk menghormati Mr. Hopp.

Pada tahun 2006, Hopp mentransfer 70 persen dari kekayaannya (sekitar 4 miliar euro) untuk sebuah yayasan amal, Dietmar Hopp–Stiftung. Dia menciptakan salah satu yayasan terbesar di Eropa.

Yayasan ini mendukung olahraga, kedokteran, pendidikan, dan program sosial serta dia telah mendistribusikan lebih dari 470 juta dolar AS sejak awal berdirinya yayasan ini.

Forbes menghitung saham SAP di yayasan Dietmar Hopp Stiftung terhadap kekayaan bersih Hopp karena Hopp sendiri yang mengontrol keduanya dan dapat menjual keduanya setiap saat. Ia berinvestasi dalam ilmu kehidupan dan perusahaan biotek termasuk Switzerland’s AC Immune, yang sedang mengembangkan obat untuk penderita Alzheimer.

Hopp adalah pendukung keuangan klub sepak bola Jerman TSG 1899 Hoffenheim. Ketika Hopp mulai mendukung klub pada tahun 2000, Hoffenheim bermain di divisi kelima liga sepak bola Jerman (Bundesliga).

Saat ini, Hoffenheim berada di divisi teratas Bundesliga. Di musim pertama mereka berada di kasta teratas liga itu, yakni tahun 2008-2009, mereka sempat memimpin liga pada saat jeda musim dingin. Sebuah prestasi yang dicurigai publik Jerman adalah berkat pundi-pundi dari Hopp.

Hopp dianggap membeli kesuksesan secara instan melalui gelontoran uang yang dimilikinya. Hal itu, di Jerman, dianggap melanggar tradisi. Sejak saat itu, sebagian besar pendukung sepak bola di Jerman tidak menyukai Hopp.

Hopp juga menghabiskan 100 juta dolar AS untuk membangun stadion baru berkapasitas 30.000 kursi yang disebut Rhein-Neckar-Arena di dekat Sinsheim untuk klub Hoffenheim.