JAKARTA – Bintang Manchester United Antony sedang diselidiki oleh pihak berwenang setelah muncul dugaan pelecehan seksual yang dia lakukan terhadap mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin.
Penyelidikan ini dilakukan setelah mantannya itu mengungkapkan pesan-pesan yang begitu mengusik yang diduga dikirim dari pesepak bola asal Brasil tersebut. Itu termasuk pesan yang berbunyi "saya harap kamu mati".
Kepolisian Manchester sudah mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui tuduhan terhadap mantan pemain Ajax Amsterdam itu. Namun, mereka menolak berkomentar lebih lanjut.
"Kepolisian Greater Manchester mengetahui tuduhan yang dibuat dan penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan keadaan di sekitar laporan ini. Kami tidak akan berkomentar lebih jauh saat ini," kata kepolisian, dilansir The Sun.
Komentar kepolisian Manchester ini muncul setelah polisi di Sao Paolo di Brasil membuka penyelidikan pada bulan Juni lalu setelah Cavallin mengajukan laporan yang menuduh adanya "kekerasan dalam rumah tangga, ancaman, dan cedera tubuh".
Namun, pemain 23 tahun, yang dibeli MU dengan mahar 85 juta poundsterling tahun lalu, itu telah membantah tuduhan terhadap dirinya. Dalam sebuah postingan di media sosial ia menyebut itu adalah tuduhan "palsu".
Dalam unggahan yang sama dia juga menawarkan untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam proses penyelidikan. Dia bersikeras bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung akan "mengungkapkan kebenaran" bahwa dirinya tidak salah.
"Untuk menghormati penggemar, teman, dan keluarga saya, saya merasa berkewajiban untuk berbicara secara terbuka tentang tuduhan palsu yang menjadikan saya korban," tulis Antony.
Meski demikian, Cavallin baru-baru ini mempublikasi bukti terbaru untuk memperkuat tuduhannya terhadap Antony. Bukti itu pertama kali dipublikasikan oleh media Brasil, UOL, salah satu penyedia berita terbesar di Amerika Selatan.
Dalam bukti itu ada dua foto baru yang menunjukkan luka di bagian kepala dan jari-jari Cavallin. Dia mengklaim luka-luka itu merupakan akibat dari serangan yang diduga dilakukan oleh Antony.
Dia menuduh jarinya terluka hingga ke tulang dan diserang saat dirinya sedang hamil. Serangkaian bukti lain adalah pesan-pesan di aplikasi WhatsApp yang berisi pesan Antony yang mengharapkan mantannya itu mati.
Pesan-pesan ini setelah Cavallin menolak membalas pesan dan panggilan dari Antony.
"Telah selesai antara kamu dan saya. Saya harap Anda mati. Kamu menjijikkan. Kamu bahkan tidak membalas WhatsApp dan mematikan internetmu," demikian tulis Antony.
Tuduhan mengejutkan itu muncul beberapa minggu setelah Gabriela disebut tengah bersiap melaporkan Antony ke kepolisian di Inggris atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
Sebanyak empat dugaan penyerangan dijabarkan dalam laporkan kepolisian. Rangkaian serangan itu terjadi di Sao Paolo, di Amsterdam, dan di Manchester.