Honda Terus Berada di Keadaan yang Kurang Baik, Pebalap Penguji KTM: Mereka Bersalah karena Ego Sendiri
Pebalap Repsol Honda. (Foto: Twitter/@HRC_MotoGP)

Bagikan:

JAKARTA - Situasi tim pabrikan Repsol Honda yang pada beberapa kompetisi MotoGP belakangan ini kurang baik, mendapat sorotan dari Efren Vazquez. Mantan pebalap MotoGP itu mengatakan, keterpurukan tim asal Jepang itu terjadi karena dosa yang mereka lakukan sendiri.

Belakangan Repsol Honda cukup menjadi sorotan karena performa pebalap andalan mereka, Marc Marquez, dianggap seperti kehilangan taring. The Baby Alien kerap mengalami cedera yang membuatnya absen di beberapa seri belakangan

Selain itu, beberapa pebalap yang sempat menunggangi motor Honda juga dianggap tak menunjukan perform yang maksimal. Karena keadaan ini, Honda masih tertahan di peringkat ke-4 dengan koleksi 79 poin di pertengahan musim ini.

Vazquez yang kini menjadi pebalap penguji untuk pabrikan KTM menyebut apa yang terjadi di Honda adalah karena ulah mereka sendiri. Pabrikan Jepang itu dianggap Vazquez terlalu lama terlena dengan ego dan kesombongan.

Vazquez mengungkap situasi itu karena berkaca pada keadaan, contohnya saat tim berjaya bersama Marc Marquez dimana kesuksesan diklaim terjadi karena kualitas motor mereka. Namun saat pebalap seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, atau Pol Espargaro tidak sesuai harapan itu justru disebut karena faktor pebalap.

“Di Honda mereka tersesat selama bertahun-tahun. Semua orang mengira itu (penampilan buruk) adalah masalah (Dani) Pedrosa saat itu, dan mereka mempertanyakan hal tersebut adalah karena dia,” kata Vazquez dikutip dari Motosan pada Jumat, 7 Juli.

"Hal yang sama terjadi dengan Jorge Lorenzo, Alex Marquez, Pol Espargaro dan sekarang dengan Joan Mir,” Vazquez menambahkan.

Hal penting yang ditekankan Vazquez atas situasi Honda saat ini adalah karena tim ini tak pernah mencoba membenahi masalah yang terjadi bertahun-tahun. Dalam hal ini, masalah yang disebut Vazquez adalah soal ego pabrikan asal Jepang itu yang terlalu tinggi.

“Saya pikir Honda dari tahun lalu bersalah karena ego, ketika Marc Marquez menang mereka menganggap 'motor kami bagus dan pebalap lain tidak memenuhi tugas motor kami',” bebernya.

Sejak 2012 hingga 2019 Marquez tampil sebagai pebalap yang menguasai MotoGP. Selama kurun waktu tujuh musim itu pula Honda selalu merasa bangga dengan motor yang mereka buat.

Namun hingga pada MotoGP 2020 Marquez mengalami cedera dan penurunan performa, Honda masih bersikeras menjadi yang terbaik tanpa upaya mendalam untuk menyelidiki permasalahan motor mereka.