Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 80 pelari akan menempuh jarak 108 kilometer dalam ajang ultra marathon bertajuk Jelajah Timur Run for Equality 2023. Ajang lari sekaligus berdonasi ini akan mengambil rute di wilayah So’E, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT pada 27-28 Oktober 2023.

Gelaran yang diprakarsai Yayasan Plan Indonesia ini mengusung misi utama pemenuhan air bersih dan pencegahan stunting, khususnya di wilayah NTT.

"Jelajah Timur Run for Equality 2023 tidak hanya berfokus kepada kegiatan lari ultra maraton saja namun juga mengajak masyarakat luas untuk turut mendukung dan berpartisipasi dalam pemenuhan akses air bersih di wilayah NTT. Karena langkanya sarana air bersih di sebuah daerah akan berdampak langsung dengan tingkat stunting yang dialami anak-anak di wilayah tersebut, dalam hal ini di NTT," tambah Resource Mobilization Director dari Plan Indonesia, Linda Sukandar.

"Tahun ini kami kami memilih finis di Kupang, Ibu Kota NTT, agar suara kami juga didengar pemerintah daerah sehingga upaya kami juga bisa mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah. Semoga ini bisa membuka mata pemerintah NTT untuk bisa mendukung kegiatan ini," lanjutnya.

Berdasarkan riset Kementerian Kesehatan RI, disampaikan, stunting yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk mencapai 60 persen, sedangkan 40 persen sisanya disebabkan oleh gizi buruk.

Jelajah Timur 2023 ini merupakan gelaran kelima. Pada empat edisi sebelumnya, pihak penyelenggara sukses mengumpulkan dana hingga Rp6,1 miliar untuk membangun infrastruktur air bersih di 12 desa NTT dan sudah memberi manfaat lebih dari 13 ribu jiwa.

"Untuk tahun ini, kami menargetkan donasi hingga Rp1 miliar yang akan digunakan untuk membantu sarana air bersih di tiga desa di NTT," tutur Linda.

Jika pada tahun sebelumnya peserta yang ikut serta berjumlah 66 orang, kali ini ada sedikit peningkatan. Akan ada 80 pelari, baik dari dalam maupun luar negeri, yang akan berpartisipasi.

Mereka akan menempuh jarak 108 kilometer selama 20 jam nonstop. Para pelari akan mengawali perjuangan mereka dari So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan berakhir di Kupang.

"Mulai dari kantor Bupati Timor Tengah Selatan hingga Kantor Gubernur NTT di Kupang. Sebenarnya ada tiga opsi rute. Namun, kami akhirnya memilih rute ini demi kenyamanan peserta," tutur Race Director Jelajah Timur, Dian.

Dia mengungkapkan, ada beberapa pelari dari negara lain yang akan ikut serta. Namun, semuanya bukanlah pelari profesional.

Nantinya para pelari yang akan mendaftar harus melewati proses seleksi terlebih dulu. Pasalnya, hanya ada kuota 80 pelari yang bakal ikut ajang ini.

Linda menjelaskan, pembatasan ini karena infastruktur di lokasi kegiatan tidak bisa memfasilitasi banyak peserta. "Demi kenyamanan, kami batasi dengan melalui proses seleksi. Memang yang ikut itu serius untuk membantu penggalangan dana," katanya.

"Ada beberapa kategori dalam seleksi. Selain track record, kami juga akan melihat komitmen mereka dalam fund raising," lanjutnya lagi.