JAKARTA - Setahun telah berlalu sejak Kobe Bryant dan putrinya Gianna kehilangan nyawa mereka, bersama tujuh orang lainnya, dalam kecelakaan helikopter di Calabasas.
Masih banyak yang belum diketahui tentang kecelakaan itu, tetapi laporan akhir akan disampaikan oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional - NTSB - pada 9 Februari mendatang.
Helikopter tersebut jatuh dalam perjalanan ke Camarillo, California, untuk salah satu pertandingan yang diikuti Gianna. Dalam perjalanan tersebut, juga ada dua rekan satu tim Gianna dan keluarga mereka masing-masing.
Semuanya berjalan lancar selama 15 menit. Kemudian, mereka harus memberi ruang bagi lalu lintas udara sebelum melanjutkan perjalanan.
BACA JUGA:
Menurut pihak berwenang, helikopter memiliki ketinggian rendah 400-600 kaki, dan diminta agar tetap demikian sampai mereka tiba di tempat tujuan. Pilot Ara Zobayan setuju.
Tidak lama setelah ada pergantian operator di kantor kontrol lalu lintas udara, pilot melanjutkan perjalanan ke daerah pegunungan dengan jarak pandang yang minim.
Ketika komunikasi kembali terjalin dengan orang-orang baru yang sedang bertugas, pilot menyatakan dia naik di atas awan hingga 4.000 kaki karena kondisi cuaca. Beberapa saat kemudian, helikopter itu turun dengan kecepatan tinggi dan jatuh.
Lima tahun sebelumnya, Zobayan telah diperingatkan karena tidak memiliki izin terbang di tempat yang jarak pandangnya buruk. Dia kemudian diminta untuk mematuhi aturan tersebut.
Vanessa Bryant, istri Kobe, telah mengajukan gugatan dan mengklaim bahwa pilot lah yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Yang juga harus digarisbawahi adalah, tidak ada kotak hitam di pesawat itu.