Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIBA
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia, Filipina, dan Jepang terpilih jadi tuan rumah bersama Piala Dunia FIBA (Federation Internationale de Basketball) 2023. 

Dilansir setkab.go.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Tim Nasional (Timnas) bola basket mempersiapkan diri untuk menghadapi Piala Dunia FIBA ini. Selain itu, dia menambahkan, seluruh elemen pendukung gelaran ini juga perlu disiapkan.

"Ini merupakan kepercayaan dunia internasional kepada negara kita yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya," ujar Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (ratas) mengenai Penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, Selasa, 18 Februari. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi pertandingan ini. Mulai dari aturan hukum hingga regulasi yang jadi dasar bagi penyelenggaraan gelaran ini, meski masih 3 tahun lagi.

"Termasuk juga persiapan pengalokasian anggaran dan penyelesaian kewajiban hosting fee yang harus dipenuhi kepada FIBA," tambah Jokowi.

Dia juga minta segera dibentuk organizing committee (OC) untuk menyiapkan rancangan kegiatan secara komprehensif mulai dari perencanaan, penganggaran, kegiatan pra-event, termasuk keamanan dan pengamanan, kesehatan, juga di dalamnya dalam rangka mempromosikan wajah baru Indonesia, mengenalkan pariwisata, dan lain-lain. 

"Saya juga minta agar venue yang akan digunakan sebagai tempat bertanding disiapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FIBA. Mulai dari, baik mulai dari tempat duduk, ruang ganti, lapangan pertandingan, dari lantai kayu dan area untuk hospitality, jaringan internet, dan layanan-layanan yang lainnya," kata dia. 

Usai ratas, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudddin Amali menyampaikan sejumlah rencana untuk menjalankan piala dunia basket ini. Menurutnya, sejumlah fasilitas, sarana, prasarana untuk venue pertandingan maupun hal-hal lain yang di luar pertandingan, termasuk akomodasi, transportasi, dan lainnya, sedang dikaji lebih lanjut. 

Soal venue, Amali optimis dengan waktu yang masih lama cukup mampu membangun venue-venue yang baru. Untuk itulah, saat ratas tadi dihadirkan seluruh kementerian/lembaga terkait agar membantu proses pelaksanaan agenda ini. 

"Kita akan minta tolong, Bapak Presiden tadi menugaskan kepada Menteri PUPR, gitu kira-kira dan berbagai hal lain. ini kita bekerja sama dan nanti akan keluar Perpres tentang penyelenggaraan kejuaraan dunia bola basket ini," kata Amali.

Lebih lanjut, dia berharap piala dunia basket ini bisa juga memberi dampak ekonomi dan pariwisata bagi Indonesia. "Nah kenapa kita enggak ambil kesempatan itu, itu kira-kira," jelasnya.

Sementara itu, persiapan timnas basket Indonesia juga sedang ditingkatkan, apalagi Indonesia sebagai tuan rumah. Karenanya, Amali mengatakan, perlu dukungan dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan National Olympic Committee (NOC) untuk suksesnya penyelenggaran piala dunia basket ini.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan menurut Amali adalah dengan melakukan naturalisasi. Namun, dengan tetap memaksimalkan potensi pemain lokal. 

Amali yakin dengan kekuatan timnas Indonesia, sebab saat ini bola basket Indonesia berada di peringkat 2 setelah Filipina untuk kawasan ASEAN. Ia optimis dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan, Indonesia bisa sama dengan Filipina. 

"Efek dari penyelenggaraan ini tentu akan, pertama terhadap pembinaan di dalam negara. Ini akan luar biasa. Banyak negara-negara yang menjadi tuan rumah baik untuk single event mauapun multi event olahraganya langsung berkembang," kata Amali.