JAKARTA – Bayern Munchen langsung menunjuk Thomas Tuchel untuk menjadi pelatih mereka setelah mendepak juru taktik sebelumnya Julian Nagelsmann. Pemecatan itu lantaran kans klub meraih gelar Bundesliga ke-11 beruntun terancam.
Tuchel menempati posisi Nagelsmann disaat Bayern masih tertinggal satu poin dari Borussia Dortmund di papan klasemen sementara Bundesliga Jerman. Saat ini Die Roten mengoleksi 52 poin mengekor di posisi kedua.
Dengan demikian, mantan pelatih Chelsea dan Dortmund itu tentu saja memiliki tugas berat. Selain liga, dia juga harus berupaya mempertahankan Bayern di Liga Champions Eropa yang saat ini berada di babak perempat final.
Di kasta tertinggi antarklub Eropa tersebut, Tuchel harus merencanakan taktik agar bisa menyingkirkan tim favorit juara Manchester City. Di samping itu, sederet tugas berat lainnya juga harus menjadi perhatian pelatih 49 tahun itu.
Tugas lain yang dimaksud adalah ihwal masa depan pemain andalan klub Manuel Neuer dan Thomas Muller hingga kebutuhan untuk menggantikan Robert Lewandowski. Ini yang membuat Tuchel bakal sibuk sampai akhir musim dan seterusnya.
Berikut 5 tugas paling mendesak yang dihadapi Tuchel:
Memperbaiki lini belakang Bayern yang ceroboh
Tuchel yang sukses membuat Chelsea sulit dikalahkan dalam tugas terakhirnya sebagai pelatih akan berusaha untuk memperbaiki beberapa kekurangan di lini belakang Die Roten dalam tugas pertamanya.
Tugas itu mungkin bisa berjalan mudah karena saat ini Bayern adalah tim terbaik di Bundesliga yang hanya kebobolan 27 gol atau paling sedikit jika dibandingkan tim lain. Namun, Bayern memiliki beberapa kekurangan selama berada di bawah asuhan Nagelsmann.
Saat dilatih Nagelsmann pada musim ini, Bayern sering kali bermain terlalu terbuka dengan garis pertahanan yang tinggi dan pendekatan agresif yang mereka mainkan. Dengan demikian, Tuchel diharapkan bisa memberikan warna baru.
Chelsea asuhan Tuchel mencatatkan lima clean sheet dalam tujuh pertandingan babak sistem gugur Liga Champions dalam perjalanannya menjadi juara Eropa pada 2021. Catatan itu jelas bisa memberikan harapan buat Bayern.
Membuat keputusan penting bagi Manuel Neuer
Insiden paling kontroversial dalam musim Bayern sebelum pergantian pelatih terjadi pada bulan Januari adalah ketika kapten tim Manuel Neuer mengecam keputusan klub yang memecat teman dekat dan pelatih kiper Toni Tapalovic.
Komentar tersebut mendapat reaksi keras dari hierarki klub sekaligus membuat masa depan Neuer di Munchen mulai diragukan. Selain itu, serangkaian cedera, yang terakhir adalah patah kaki yang diderita akibat kecelakaan saat bermain ski, ikut membatasi penampilan Neuer musim ini.
Posisi Neuer pun semakin tidak aman setelah kehadiran Yann Sommer di bawah mistar gawang. Oleh karena itu, Tuchel dihadapkan pada dua pilihan dan di harus mengambil keputusan.
Meskipun Neuer memiliki persentase penyelamatan yang lebih baik (75,44 persen) daripada Sommer (64,1) untuk Bayern musim ini, pilihan harus tetap diambil Tuchel untuk rencana jangka panjang Die Roten.
Menemukan penerus Robert Lewandowski
Pembahasan musim Bayern Munchen yang tidak konsisten tidak akan lengkap tanpa menyinggung kegagalan mereka dalam menemukan pengganti yang sepadan untuk sang mesin gol Robert Lewandowski.
Lewandowski hengkang ke Barcelona tahun lalu setelah memimpin daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga dalam enam dari delapan musimnya bersama Bayern (2015-16, 2017-18, 2018-19, 2019-20, 2020-21, dan 2021-22).
Pemain internasional Polandia ini mencetak 35 gol dalam penampilan liga sebanyak itu di musim terakhirnya bersama raksasa Bavaria. Pada musim ini, Jamal Musiala menjadi pencetak gol terbanyak di Bundesliga dengan 11 gol, unggul satu gol dari Eric Maxim Choupo-Moting.
Meskipun memiliki lima pemain yang mencetak dua gol di semua kompetisi musim ini, tetap saja Bayern membutuhkan seorang penerus Lewandowski yang mapan.
Memecahkan teka-teki Sadio Mane
Mendapatkan yang terbaik dari pemain yang baru didatangkan tahun lalu Mane juga akan berada dalam daftar tugas Tuchel. Sang penyerang internasional Senegal tersebut saat ini belum mencapai level seperti yang lakukan di Liverpool.
Cedera dan penampilan yang kurang baik membuat Mane hanya menjadi starter dalam 14 dari 25 pertandingan liga Bayern Munchen. Dia pun gagal mencetak gol di semua kompetisi sejak kemenangan 6-2 atas Mainz di bulan Oktober.
Dengan demikian, kesuksesan Tuchel sebelumnya membuat lini depan bisa menjadi cair tentu menjadi pertanda baik bagi Mane.
Mengevaluasi peran Thomas Muller
Peluang Bayern untuk meraih kesuksesan jangka pendek dapat bergantung pada menemukan peran reguler untuk Muller sekalipun usaha mendapat seorang penyerang tengah ada di dalam tugas utama Tuchel.
Muller, yang menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Bayern di Bundesliga bulan lalu, hanya tampil sebagai starter dalam 14 pertandingan liga musim ini. Namun, torehan 11 golnya (empat gol, tujuh asis) dalam 1.062 menit menunjukkan kualitasnya yang luar biasa.
BACA JUGA:
Nagelsmann suka gonta-ganti formasi 4-2-3-1 dan 3-5-2 dalam beberapa pekan terakhir membuat Muller pun harus tampil sebagai pemain nomor 10. Posisi itu membuat Muller sempat berkembang pesat di bawah asuhan Hansi Flick.
Dengan laga-laga besar melawan Dortmund dan City di depan mata, bulan pertama Tuchel sebagai pelatih bisa jadi sangat menentukan. Menemukan tempat untuk Muller yang berpengalaman dapat membantu sang pelatih baru untuk memulai dengan baik.