JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan kehadiran dua orang menteri kabinet Indonesia Maju ikut dalam bursa ketua dan wakil ketua umum PSSI periode 2023-2027, bukan sebuah bentuk intervensi.
Dia mengatakan, pemerintah justru ingin membawa sepak bola Indonesia lebih maju.
"Supaya sepak bola kita itu jangan terus tidak maju-maju, kalah terus, jadi harus dicari apa salahnya? Semua pelatih yang hebat didatangkan, tapi apa betul orang Indonesia itu tidak punya potensi? Saya belum yakin," kata Wapres, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 26 Januari.
Wapres menyebut dari 274 juta penduduk Indonesia tidak mungkin tidak ada yang dapat menjadi pemain sepak bola berprestasi. Hal ini yang menurutnya perlu digali kembali.
"Dari 274 juta (orang) masa enggak ada? Mungkin ini yang perlu digali lagi, bagaimana mencari bibit-bibit unggul, talenta. Itu sebenarnya yang sedang kita kerjakan dengan DBON, Desain Besar Olahraga Nasional, kita ingin menumbuhkan talenta dan membangun supaya dia menjadi atlet yang berprestasi," jelas Wapres.
Wapres Ma'ruf juga mengungkapkan keikutsertaan dua menteri tersebut harus dipastikan tidak mengganggu jalannya pemerintahan.
"Harus dipastikan tidak boleh mengganggu, harus dipastikan, jadi kalau mengganggu ya jangan, tapi harus dipastikan bahwa memang tidak mengganggu," tutur Wapres.
Untuk posisi bakal calon Ketua Umum selain Erick Thohir ada nama LaNyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, hingga Fary Djemy Francis. Sedangkan bakal calon Wakil Ketua Umum selain Menpora ada nama lain di antaranya Ahmad Riyadh, Andre Rosadie, Azrul Ananda, Ratu Tisha hingga Yunus Nusi.
Sebelum bersaing pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023, para bakal calon harus lolos persyaratan yang telah ditetapkan. Komite Pemilihan akan melakukan verifikasi hingga diumumkannya daftar calon sementara pada 31 Januari 2023.