Kematian Petarung ONE Championship Victoria Lee Masih Menyimpan Misteri
Atlet seni bela diri campuran di ONE Championship Victoria Lee meninggal dunia pada usia 18 tahun. (Foto: Instagram/@victorialee.mma)

Bagikan:

JAKARTA - Atlet seni bela diri campuran di ONE Championship Victoria Lee meninggal dunia pada usia 18 tahun. Penyebab kematian petarung muda di kelas atomweight itu pun masih misterius.

Victoria dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 Desember 2022 lalu. Kakak sulungnya Angela, yang juga merupakan atlet bela diri campuran, mengonfirmasi kabar itu di media sosial Instagram.

"Pada 26 Desember 2022, keluarga kami mengalami sesuatu yang seharusnya tidak dialami oleh keluarga mana pun. Sangat sulit untuk mengatakan ini. Victoria kami meninggal dunia," tulis Angela yang dikutip The Sun.

Kematian Victoria Lee di Hawaii diumumkan secara terbuka oleh Valley of the Temples Memorial Park di Kaneohe pada hari Jumat. Namun, penyebab kematiannya tidak dipublikasi.

Victoria yang lahir di Hawaii, mewakili Amerika Serikat dan Singapura sebagai anggota tim United MMA dan Evolve MMA. Ia terdaftar sebagai asisten instruktur di Evolve MMA, jaringan sasana bela diri di Singapura.

"Dia pergi terlalu cepat dan keluarga kami benar-benar hancur sejak saat itu. Kami merindukannya. Lebih dari apapun di dunia ini. Keluarga kami tidak akan pernah sama lagi. Hidup tidak akan pernah sama lagi," tulis Angela menambahkan.

Selama kariernya di ONE Championship, Victoria total meraih tiga kemenangan. Kemenangan terakhir ia dapat saat mengalahkan Victoria Souza via technical knock out (TKO) di ronde kedua pada September 2021.

Menurut South China Morning Post , dia dijadwalkan untuk berkompetisi dalam pertarungan MMA profesional keempatnya, melawan Zeba Bano dari India, di ONE on Prime Video 6 pada 14 Januari di Bangkok.

Victoria yang dijuluki sebagai "The Prodigy" merupakan adik kandung dari juara kelas ringan dan welter ONE Championship Christian Lee.

Dia melakukan debut MMA profesionalnya pada Februari 2021 dengan mengalahkan Sunisa Srisen dari Thailand.

Pertarungan keduanya terjadi pada bulan Juli di tahun yang sama. Saat itu ia kembali mencetak kemenangan submission dengan sebuah armbar melawan petarung China Wang Luping dalam waktu kurang dari empat menit.