Pesona Ibu Pemain Maroko di Piala Dunia 2022

JAKARTA — Foto pemain Maroko Achaf Hakimi berselebrasi dengan ibunya usai kemenangan 2-0 Singa Atlas atas Belgia di babak grup menjadi viral media sosial.

Dalam foto itu, bek milik raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG) tersebut terlihat mencium kening ibunya, sebaliknya sang ibu membalas mencium pipi sambil memegang erat dagu putranya.

Hakimi kemudian memposting foto itu di akun Instagram miliknya dengan menyertai keterangan: aku mencintaimu, Ibu. Potret itu mendapat 3 juta lebih suka saat berita ini ditulis.

Namun, perlu diketahui ibu Hakimi bukan satu-satunya orang tua pemain Maroko yang rela pergi ke Qatar untuk mendukung anak-anak mereka tampil di Piala Dunia 2022.

Al Jazeera melaporkan, sesuai instruksi pelatih Maroko Walid Reragui dan presiden Federasi Sepak Bola Maroko Fouzi Lekjaa, anggota keluarga yang dipilih oleh semua pemain berhak mendapatkan perjalanan inklusif ke Qatar.

Untuk itu, tidak mengherankan jika melihat kamp timnas Maroko di hotel Wyndham Doha West Bay terkadang terasa seperti perkemahan musim panas yang dikelola oleh orang tua yang menggemaskan.

Selain Hakimi, pemain lain yang ikut memboyong orang tua mereka ke Qatar adalah gelanga Abdelhamid Sabiri. Orang tua Sabiri diketahui suka membawa kamera ke mana pun mereka pergi selama di Timur Tengah.

Mereka menghabiskan beberapa hari berkeliling hotel, mengambil foto-foto souvenir bersama gelandang Chelsea Hakim Ziyech, kiper Sevilla Yassine Bono, dan, tentu saja sang pelatih.

Selain itu, striker Sofiane Boufal juga diketahui ikut membawa ibunya menuju Qatar. Bahkan sesuai kemenangan atas Portugal di delapan besar, ia mengajak ibunya masuk lapangan dan menari-nari.

Pemain Maroko lain juga mengajak anggota keluarga berselebrasi usai kemenangan yang mengantar mereka menjadi tim Afrika pertama ke semifinal Piala Dunia. Kiper Yassine Bounou terlihat mengajak putranya, Ishak, masuk ke lapangan.

Gelandang Sofyan Amrabat juga turut mengajak kakaknya Nordin dalam sesi wawancara usai pertandingan. Nordin bahkan menangis dalam sesi wawancara tersebut.